Ketakutan akan pengungsian permanen
Alasan utama yang mendasari penolakan dari kedua negara tersebut adalah adanya kemungkinan dari Israel akan memaksa pengusiran permanen warga Palestina ke negara mereka.
Apabila Yordania dan Mesir menerima para pengungsi ke negara mereka, tidak menutup kemungkinan bahwa Israel akan membatalkan tuntutan Palestina untuk menjadi negara.
Dilansir dari WION, penolakan ini juga dilakukan karena adanya sejarah yang melibatkan 700.000 warga Palestina diusir dan melarikan diri dari wilayah yang sekarang disebut Israel. Peristiwa ini terjadi selama perang tahun 1948 dan disebut sebagai “Nakba” dalam bahasa Arab, yang berarti “bencana”.
“Ini adalah penyebab dari segala penyebab, penyebab dari semua orang Arab. Penting bagi rakyat (Palestina) untuk tetap teguh dan hadir di tanah mereka,” ucap El-Sissi.
Presiden Mesir ini juga menambahkan bahwa dilakukannya eksodus, perpindahan penduduk dari tempat asal mereka secara besar-besaran, dapat berisiko membawa para pejuang Hamas ke Semenanjung Sinai di Mesir untuk melancarkan serangan ke Israel.
Hal tersebut akan membahayakan perjanjian perdamaian kedua negara, Mesir dan Israel, yang telah berlangsung selama 40 tahun.