Pada Minggu (22/10/2023) pagi, sejumlah kendaraan terlihat membawa orang-orang yang terluka ke rumah sakit.
“Kami sudah berada di sini sejak fajar menyingsing dan jenazah telah memenuhi halaman rumah sakit, selain jenazah yang berada di lemari es yang penuh, di dalam gedung rumah sakit dan di luar,” kata seorang staf, dikutip BBC.
“Kami tidak memiliki cukup kain kafan untuk jenazah karena jumlahnya sangat banyak. Semua jenazah tiba dalam keadaan utuh, tidak terikat dan dalam keadaan terpotong-potong. Kami tidak dapat mengidentifikasi mereka karena jenazah telah cacat dan hancur,” lanjutnya.
Dia menggambarkan situasi ini sebagai sesuatu yang tak tertahankan.
"Terlepas dari semua yang telah kita saksikan sebelumnya, ini adalah pemandangan yang belum pernah kita lihat,” terangnya.
Adegan serupa juga terjadi di rumah sakit di seluruh wilayah tersebut ketika perang Israel-Gaza memasuki minggu ketiga.
Menurut pesan dari seorang dokter di rumah sakit yang dikirim ke BBC, di rumah sakit al-Quds di wilayah Tel al-Hawa Kota Gaza, bom menghantam gedung-gedung di dekatnya ketika tim yang terdiri dari 23 dokter dan perawat merawat lebih dari 500 orang.