GAZA - Warga Palestina di Gaza berada dalam situasi yang suram di tengah perang Israel dengan Hamas. Satu-satunya pembangkit listrik di wilayah kantong tersebut kehabisan bahan bakar pada minggu lalu, dan terdapat juga kekurangan air, makanan, dan kebutuhan dasar lainnya. Rumah sakit (RS) kewalahan karena jumlah korban tewas dan korban luka terus bertambah di tengah serangan udara Israel yang tiada henti di Gaza.
Namun, mungkin ada sedikit kelegaan setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Rabu (18/10/2023), bahwa negaranya akan mencabut sebagian blokade terhadap Gaza atas permintaan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden selama kunjungannya ke negara Asia Barat tersebut. Menurut AS, Mesir telah setuju untuk membuka perbatasan ke Gaza agar sejumlah bantuan kemanusiaan bisa masuk.
Penderitaan warga sipil Gaza yang miskin di tengah perang Israel dengan Hamas juga menyoroti kehidupan berbeda yang dipimpin oleh para pemimpin gerakan Palestina yang jauh dari daerah kantong padat penduduk tersebut. Berikut para pemimpin Hamas yang dilaporkan hdup mewah di Qatar menurut berbagai sumber:
1. Ismail Haniyeh
Sebagai anggota penting gerakan Hamas pada akhir tahun 1980, Haniyeh ditunjuk sebagai perdana menteri Palestina pada tahun 2006 oleh Presiden Mahmoud Abbas setelah Hamas memenangkan pemilu nasional di Gaza.
Haniyeh menjadi topik utama setelah serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Menurut The Times of Israel, muncul sebuah video yang memperlihatkan Haniyeh dan para pemimpin Hamas lainnya sedang berada di sebuah kantor di ibu kota Qatar, Doha, mereka menonton berita tentang penyerangan tersebut di televisi layar lebar dan kemudian “sujud syukur”.