RAMALLAH - Israel telah menangkap begitu banyak warga Palestina dalam dua minggu sejak dimulainya pemboman terhadap Jalur Gaza yang terkepung sehingga jumlah warga Palestina yang ditahan meningkat dua kali lipat.
Ada sekitar 5.200 warga Palestina di penjara-penjara Israel sebelum 7 Oktober lalu ketika kelompok perlawanan bersenjata Palestina Hamas melancarkan serangan terhadap Israel, yang segera merespons dengan kampanye pengeboman tanpa henti.
Pejabat Palestina pada Kamis (19/10/2023) sore mengatakan jumlah tahanan kini meningkat menjadi lebih dari 10.000 orang.
Menurut para pejabat dan kelompok hak asasi manusia, selama dua minggu terakhir, Israel telah menangkap sekitar 4.000 pekerja dari Gaza yang bekerja di Israel dan menahan mereka di pangkalan militer. Secara terpisah, mereka juga menangkap 1.070 warga Palestina lainnya dalam serangan tentara semalaman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki.
“Penangkapan terjadi 24 jam sehari,” terang Sahar Francis, ketua kelompok hak asasi tahanan Addameer yang berbasis di Ramallah, kepada Al Jazeera.
Sebagian besar warga Gaza ditahan di pangkalan militer bernama Sde Teyman, dekat Beer al-Sabe (Be’er Sheva) di gurun Naqab selatan.
Ratusan lainnya ditahan di penjara Ofer dekat Ramallah, dan di kamp militer Anatot dekat desa Anata di Yerusalem Timur yang diduduki.