Distribusi pasokan tersebut dimulai pada Minggu, namun para pejabat bantuan masih memperingatkan akan adanya bencana kemanusiaan karena persediaan makanan, air dan bahan bakar semakin menipis.
Israel memberlakukan blokade total dan melancarkan serangan udara ke Gaza sebagai tanggapan atas serangan mematikan di tanah Israel oleh Hamas pada 7 Oktober.
Perlintasan Rafah, pintu masuk dan keluar utama Gaza yang tidak mengarah ke Israel, menjadi fokus dorongan penyaluran bantuan seiring dengan memburuknya kondisi kemanusiaan di Gaza.
Para pejabat PBB mengatakan setidaknya 100 truk setiap hari dibutuhkan di Gaza untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Sebelum pecahnya konflik baru-baru ini, beberapa ratus truk telah tiba di daerah kantong tersebut setiap harinya.
Kepala Kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengatakan kepada Reuters pada Sabtu bahwa pekerjaan sedang dilakukan untuk mengembangkan sistem inspeksi “ringan”, dimana Israel dapat memeriksa kiriman tersebut tetapi memastikan aliran yang berkelanjutan.
(Rahman Asmardika)