Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menkumham Ungkap Pengalaman Hidupnya, Dijuluki Anak Kolong Sewaktu Kecil

Arie Dwi Satrio , Jurnalis-Jum'at, 27 Oktober 2023 |12:47 WIB
Menkumham Ungkap Pengalaman Hidupnya, Dijuluki Anak Kolong Sewaktu Kecil
Menkumham Yasonna Laoly. (Okezone)
A
A
A

Dia mengisahkan, orang tuanya pernah sempat mengontrak rumah, sampai akhirnya diberi izin tinggal di rumah dinas. Tapi, dia mengaku bahwa rumah dinas yang ditempatinya tersebut sangat sederhana.

"Jangan berpikir rumah dinasnya besar, sama sekali tidak, rumah dinas bapak kami memiliki dua kamar, satu dipakai bapak dan mamak, satu kamar lagi untuk kami, saya punya enam adik, bayangkanlah itu betapa sesaknya tidur saling menempelkan kepala macam itu," kenangnya.

"Kalau ada tamu, kami dievakuasi ke ruang tamu, dan saya kebagian tidur di kolong. Jadi benarlah, kalau saya ini anak kolong," katanya.

Yasonna mengungkapkan, kenangan sebagai anak kolong membuatnya tertempa untuk menjadi pribadi yang mandiri, berempati tapi juga tegas dan profesional. "Satu lagi, nilai yang sangat saya junjung tinggi, yaitu integritas. Nilai ini selain memperoleh contoh dari orang tua, lebih tajam lagi tertempa pada diri saya sejak di bangku kuliah," ungkapnya.

"Maka saya kira, kampus memang sudah seharusnya memiliki aksentuari pada nilai-nilai integritas dan etika dalam proses pendidikannya. Karena profesi apa pun yang akan dihasilkan oleh universitas, dia harus menjadi manusia yang berintegritas dan beretika dalam bidangnya. Sumber daya manusia seperti itulah yang dibutuhkan Indonesia untuk menyongsong “Visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Yasonna mengatakan, dirinya diizinkan Tuhan untuk mendapat pengalaman menjadi anak sederhana, yang menempuh Pendidikan tinggi hingga strata tiga (S3), menjadi aktivis mahasiswa di bangku kuliah.

Kemudian, ia mengaku ditugaskan menjadi dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Nommensen, menjadi politisi sebagai anggota DPRD dan anggota DPR RI, dan terakhir menjadi birokrat sebagai menteri.

"Jika kita bawa nama Tuhan dalam setiap langkah dan pekerjaan kita, maka kita akan selalu berpikir tentang kebaikan, menghindari keburukan, dan yang terpenting kita akan merasa selalu dilindungi dan ditolong Tuhan. Atas dasar pemikiran itu pula, kepada pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM yang saya pimpin sejak tahun 2014, saya tanamkan," tuturnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement