JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly menceritakan kisah hidupnya yang sejak kecil serba sederhana hingga akhirnya berhasil menjadi pejabat negara. Sewaktu kecil, ia dijuluki dengan sebutan anak kolong.
"Anda sekalian pasti sudah mengira bahwa saya anak polisi yang lazim dijuluki 'anak kolong'," kata Yasonna dikutip pada Jumat (27/10/2023).
"Tidak salah anggapan itu, memang saya anak seorang polisi, tapi soal anak kolong, saya memang lebih sering tidur di kolong. Entah itu kolong meja, kolong bangku dan paling sering kolong tempat tidur," sambungnya.
Kisah hidupnya tersebut tertuang dalam buku 'Anak Kolong Menjemput Mimpi'. Pia kelahiran 23 Mei 1953 tersebut memang merupakan anak polisi. Yasonna mengaku sebagai anak polisi tak lantas membuatnya hidup bermewah-mewahan. Ia mengklaim justru hidup sangat sederhana sejak kecil.
Dari kehidupan sederhana sewaktu kecilnya, Yasonna mengaku banyak mengambil hikmahnya. Dia menjelaskan kerap tidur di bawah kolong. Ia menyebut, hal itu bukan disengaja, melainkan memang karena kondisi rumah orang tuanya yang sangat kecil.
"Ini bukan disengaja, karena memang banyak tamu, banyak saudara dan siapapun datang ke rumah kami. Padahal rumah kami kecil, maklum rumah dinas asrama polisi di Sibolga. Saya menghabiskan masa kecil saya di Sibolga tapi saya lahir di Sorkam, sebuah dusun yang letaknya dekat dengan Sibolga," ujarnya.
Yasonna mengungkapkan, kendati dirinya anak kampung, namun dia memiliki cita-cita yang sangat tinggi. Ia teringat dengan kata-kata Presiden pertama RI, Soekarno.
"Jadi, saya ini anak kampung, tapi saya bercita-cita tinggi, seperti Bung Karno pernah mengatakan: 'Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Kalau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang bintang'," ungkapnya.
Yasonna menyebut, Desa Sorkam tempat kelahirannya merupakan desa terindah baginya. "Berdasarkan literatur yang saya baca, sejak abad ke-16, Sorkam sudah berjaya sebagai penghasil kemenyan. Nah, itulah desa kelahiran saya, Sorkam," ucapnya.
"Kembali ke soal anak kolong, ayah saya berasal dari Nias bernama Faoga’aro Laoly, pangkat terakhirnya Mayor. Ibu saya Resiana Sihite berasal dari suku Batak," tuturnya.