JAKARTA - Anggota KPU, Mochammad Afifuddin mencuri perhatian karena menerima penghargaan Santri of The Year 2023 dari Islam Nusantara Center (INC) bekerja sama dengan MPR dan Majlis Pesona (Pecinta Sholawat Nusantara) Kategori Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan Nasional. Penghargaan diberikan oleh perwakilan MPR, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz.
Usai menerima penghargaan, Afif mengatakan bahwa yang paling penting bagi semua sebagai santri adalah silaturahim di setiap forum, menguatkan ikatan batin dan ikatan silaturahim badaniyah dan rohaniah.
BACA JUGA:
Afif merefleksikan dua hal yang diajarkan oleh para kiai. Pertama adalah belajar tentang konsistensi atau keistiqomahan. Kedua, belajar tentang bagaimana menghormati atau belajar dari orang lain atau ilmu, dari mana pun dia berasal.
“Sebagai santri tentu saya ingin memberikan rasa syukur sekaligus terima kasih kepada para guru, para sepuh para, masyayikh (guru/pengasuh pesantren) yang sudah mengajarkan kepada kita semua bagaimana berbuat baik, menghormati sesama dan menghargai ilmu pengetahuan, sehingga kita sampai pada situasi yang seperti ini,” kata Afif dalam keterangannya, Minggu (29/10/2023).
Afif menyakini, saat ini santri bisa jadi apa pun. Menurutnya, kesabaran santri untuk belajar semua materi di pesantren, telah mengantarkan kita pada situasi saat ini.
“Ketekunan, keistiqomahan lebih penting daripada 1000 kekaromahan, kata kiai-kiai dulu,” tegasnya.
Profil Mochammad Afifuddin
Mengutip situs kpu.go.id, Mas Afif, demikian dia akrab disapa, berkecimpung di dunia politik dan demokrasi sejak mahasiswa. Alumni Fakultas Ushuluddin ini pernah menjabat Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2000-2001.
Di luar kampus, dia aktif sebagai ketua komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat dan juga Bendahar Umum PMII.
Saat itulah dia mulai terlibat dalam pemantauan pemilu. Setelah meraih gelar sarjana, Afif melanjutkan aktivitasnya bergiat dalam bidang kepemiluan sebagai pemantau pemilu. Dia menjadi penggiat pemilu di Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) yang kemudian terpilih menjadi menjadi Koordinator Nasional (Kornas) periode 2013-2015.
Ajak Santri Kawal Pemilu Damai, Wapres : Hati-Hati dengan Provokasi
Selama masa kepengurusan dan kepemimpinan Afif, JPPR menerima beragam penghargaan dari KPU dan Bawaslu sebagai organisasi pemantau yang secara aktif melakukan pendidikan pemilih, pemantauan, dan advokasi, terutama sebagai salah satu pemantau pemilu yang focus memperhatikan isu pemilu akses dan ramah bagi penyandang disabilitas.