Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ratusan Massa Serbu Bandara Rusia Cari Orang Yahudi, Israel Serukan Lindungi Warganya

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 31 Oktober 2023 |12:06 WIB
Ratusan Massa Serbu Bandara Rusia Cari Orang Yahudi, Israel Serukan Lindungi Warganya
Ratusan massa serbu bandara Rusia cari orang Yahudi (Foto: AP)
A
A
A

RUSIAIsrael mendesak Rusia untuk melindungi semua warga negaranya dan semua orang Yahudi setelah massa dalam jumlah besar meneriakkan slogan-slogan antisemitisme menyerbu bandara Dagestan, Rusia.

Rekaman video di media sosial menunjukkan kerumunan orang yang marah berlarian melalui bandara di Makhachkala mencari orang-orang yang tiba dengan penerbangan dari Tel Aviv.

Beberapa massa berlari menuju landasan dan mengepung pesawat di sana. Badan penerbangan Rusia Rosaviatsia mengatakan pasukan keamanan kemudian mengendalikan situasi.

Bandara ditutup pada Minggu (29/10/2023) malam. Pada Senin (30/10/2023), Rosaviatsia mengatakan bandara telah dibuka kembali. Badan tersebut menambahkan bahwa penerbangan dari Israel ke Kaukasus Utara akan sementara dialihkan ke kota-kota lain.

Kantor berita Rusia yang mengutip kementerian dalam negeri setempat, mengatakan enam puluh orang yang diduga anggota gerombolan telah ditangkap.

Klip video menunjukkan ratusan orang menyerbu terminal bandara, beberapa di antaranya mengibarkan bendera Palestina.

Banyak di antara massa yang meneriakkan slogan-slogan antisemit, sementara yang lain meneriakkan “Allahu Akbar” – Tuhan Maha Besar.

Video yang diposting di media sosial menunjukkan massa mengamuk di terminal, bertanya kepada staf di mana “orang-orang Yahudi” itu berada.

Seorang penumpang Israel mengatakan kepada Ynet bahwa para perusuh menghentikan sebuah bus yang membawa penumpang dan bertanya kepada setiap orang apakah mereka Muslim atau Yahudi. “Beruntung orang Israel di pesawat itu bisa berbahasa Rusia,” katanya, dikutip BBC.

Saya melihat kematian di bus itu,” lanjutnya.

Seorang penumpang, yang mengaku berada dalam penerbangan dari Tel Aviv, mengatakan kepada media lokal bahwa dia dihentikan oleh massa. Dia mengatakan dia dibebaskan setelah para perusuh mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak akan ‘menyentuh’ orang non-Yahudi hari ini.

Saluran Telegram lokal mendorong orang-orang untuk berkumpul di bandara pada saat kedatangan penerbangan dan mendorong peserta untuk mencari setiap orang Yahudi di sana.

Media lokal melaporkan bahwa beberapa demonstran menghentikan mobil di luar bandara Makhachkala untuk meminta dokumen.

Dua puluh orang terluka, termasuk beberapa petugas polisi, kata kementerian kesehatan republik tersebut. Beberapa diantaranya mengalami luka serius dan dua lainnya dalam kondisi kritis.

Dagestan adalah republik Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam di Kaukasus Utara, rumah bagi sekitar 3,1 juta orang di tepi barat Laut Kaspia. Pemerintahnya mengatakan kasus pidana telah dibuka karena kekacauan sipil.

Rabi kota Derbent di Dagestan, Ovadia Isakov, mengatakan kepada media lokal bahwa masa depan sekitar 300-400 keluarga Yahudi di Dagestan diragukan. Orang-orang Yahudi telah hadir di wilayah tersebut sejak zaman pra-Islam.

Kantor perdana menteri Israel mengatakan Rusia harus bertindak tegas melawan hasutan kekerasan terhadap orang Yahudi dan Israel.

Juru bicara kepresidenan Amerika Serikat (AS), Adrienne Watson, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa "AS mengutuk keras protes antisemit di Dagestan".

"AS dengan tegas mendukung seluruh komunitas Yahudi ketika kita menyaksikan lonjakan antisemitisme di seluruh dunia. Tidak pernah ada alasan atau pembenaran untuk antisemitisme," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.

Pemerintah Dagestan menyuarakan dukungannya terhadap Gaza, namun mengimbau warganya untuk tetap tenang dan tidak mengambil bagian dalam protes semacam itu. Ada protes luas secara internasional terhadap pemboman Israel di Gaza.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyalahkan kerusuhan tersebut karena "campur tangan luar" dari "para simpatisan". Dia tidak memberikan bukti atas klaimnya.

Gubernur Dagestan, Sergei Melikov, mengecam invasi massa di bandara tersebut, dalam sebuah postingan di layanan pesan Telegram.

"Tidak ada kehormatan untuk melecehkan orang asing, menggeledah saku mereka untuk mencari paspor!,” tulisnya.

Dia mengutuk serangan terhadap perempuan yang memiliki anak.

Dia menjelaskan tindakan massa tersebut merupakan “tikaman dari belakang” bagi para patriot Dagestan, termasuk mereka yang bertempur di Ukraina dalam angkatan bersenjata Rusia.

"Apa yang terjadi di bandara kami sangat keterlaluan dan harus mendapat penilaian yang sesuai dari penegak hukum. Ini akan dilakukan," tulisnya.

Kementerian luar negeri Israel mengatakan duta besar Israel di Moskow bekerja sama dengan pihak berwenang Rusia, dan menambahkan bahwa Israel "melihat dengan serius upaya untuk menyakiti warga negara Israel dan orang Yahudi di mana pun".

“Israel mengharapkan otoritas penegak hukum Rusia untuk melindungi semua warga negara Israel dan orang Yahudi, siapa pun mereka, dan mengambil tindakan tegas terhadap para perusuh dan terhadap hasutan tak terkendali yang ditujukan kepada orang Yahudi dan Israel,” kata pernyataan kementerian tersebut.

Pada Sabtu (28/10/2023), kerumunan orang di kota Khasavyurt di Dagestan berkumpul di luar sebuah hotel tempat mereka yakin beberapa warga Israel menginap.

Para pengunjuk rasa melemparkan batu ke jendela dan sebuah tanda dipasang di pintu bertuliskan: "Dilarang masuk bagi warga negara Israel… (Yahudi)."

Belakangan, polisi dilaporkan membiarkan beberapa orang masuk ke hotel sehingga mereka dapat melihat sendiri bahwa tidak ada orang Israel di sana.

Dagestan bukan satu-satunya wilayah di Kaukasus Utara yang dilanda kerusuhan.

Sebuah pusat Yahudi di Republik Kabardino-Balkaria dibakar pada akhir pekan lalu.

Akhmed Dudayev, Menteri Penerangan Chechnya, telah mengimbau masyarakat untuk tidak “mengikuti jejak provokator”.

“Kami tidak bisa membiarkan hasutan kebencian etnis! Tetap waspada dan jangan biarkan diri Anda disesatkan!” tulisnya di Telegram.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement