CALIFORNIA – Seorang turis asing yang bepergian di Taman Nasional Death Valley California, Amerika Serikat (AS) terluka dalam kecelakaan yang disebabkan oleh pelaku yang tidak diduga. Yakni seekor laba-laba tarantula.
Menurut National Park Service, pasangan asal Swiss yang bepergian dengan mobil van sewaan menginjak rem untuk menghindari menabrak laba-laba.
Van tersebut kemudian ditabrak dari belakang oleh seorang pengendara sepeda motor Kanada berusia 24 tahun, yang terluka dalam insiden tersebut.
Laba-laba itu selamat dari tabrakan itu dan melarikan diri ke gurun tanpa terluka.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di Facebook, pihak taman mengatakan bahwa insiden itu terjadi di jalan raya negara bagian di sebelah timur Towne Pass, bagian taman yang terpencil dan gersang yang terletak di Inyo County California, pada 28 Oktober lalu.
Pengendara sepeda motor itu dibawa ke Rumah Sakit Desert View di kota terdekat Pahrump. Kondisinya tidak jelas.
BBC telah menghubungi rumah sakit dan layanan taman untuk memberikan komentar.
Inspektur Mike Reynolds, pegawai layanan taman pertama di lokasi kecelakaan, mengimbau pengunjung taman lainnya untuk mengemudi perlahan di area tersebut, terutama saat menuruni bukit terjal.
“Jalanan kami masih dipenuhi kerikil akibat kerusakan akibat banjir, dan satwa liar dalam berbagai ukuran punah,” terangnya.
Menurut National Wildlife Foundation, tarantula rata-rata memiliki panjang lima inci (13 cm), tetapi memiliki rentang kaki hingga 11 inci (28 cm). Di AS, mereka hanya ditemukan di Barat Daya.
Meskipun makhluk raksasa berbulu ini menggunakan racun untuk melumpuhkan mangsanya seperti kumbang, laba-laba lain, dan bahkan kadal kecil, namun mereka tidak mematikan bagi manusia walau reputasinya menakutkan.
Gigitan mereka mirip dengan sengatan lebah, meskipun bulu berduri yang mereka tembakkan ke penyerang dapat menyebabkan iritasi pada manusia.
Mereka dianggap lambat dan tidak agresif serta merupakan hewan peliharaan yang populer di kalangan pecinta laba-laba.
Tarantula menghabiskan sebagian besar hidupnya di liang bawah tanah, dan paling sering terlihat pada musim gugur ketika pejantan berusia delapan hingga 10 tahun pergi mencari pasangan.
(Susi Susanti)