Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

7 Respons dan Imbauan Tokoh Bangsa Indonesia Terkait Konflik Palestina-Israel

Khafid Mardiyansyah , Jurnalis-Selasa, 31 Oktober 2023 |12:32 WIB
7 Respons dan Imbauan Tokoh Bangsa Indonesia Terkait Konflik Palestina-Israel
Presiden Jokowi (Foto: Biro Pers Setpres)
A
A
A

4. PBNU

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerukan dihentikannya kekerasan yang berujung perang antara Hamas Palestina dengan Israel yang meletus pada Ahad (8/10/2023).

Pernyataan itu ditandatangani Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjen H. Saifullah Yusuf. Seruan ini disampaikan terkait dengan jatuhnya ratusan korban warga sipil, imbas dari roket yang ditembakkan oleh kedua pihak.

“Hentikan kekerasan di wilayah keduanya,” ujar Gus Yahya, Senin (9/10/2023).

Gus Yahya, yang selama ini aktif dalam kampanye perdamaian global, juga mengajak seluruh pihak terkait dan masyarakat internasional agar bertindak dengan langkah tepat dan menentukan. Ia mendorong agar langkah tersebut dapat mencapai penyelesaian yang adil antara Palestina dan Israel sesuai hukum internasional.

“Masyarakat internasional harus bertindak dengan langkah-langkah yang lebih tegas (decisive) menuju penyelesaian yang adil atas masalah Israel dan Palestina sesuai hukum dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang ada,” jelas Gus Yahya.

5. Muhammadiyah

Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah pada Rabu, (11/10/2023) menyatakan siap membantu masyarakat sipil yang terdampak perang di Gaza, Palestina.

Muhammadiyah juga menyatakan keprihatinan mendalam terkait konflik yang terjadi antara Hamas dan Israel, yang menyebabkan jatuhnya ribuan korban jiwa dan luka-luka.

Menanggapi eskalasi kekerasan terbaru ini, PP Muhammadiyah mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengambil langkah penyelesaian konflik Palestina-Israel, yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade.

Selain itu, Muhammadiyah juga menyatakan kesiapan untuk mengirimkan bantuan untuk warga sipil ke Gaza, terutama untuk anak-anak dan perempuan.

"Kita telah memutuskan memberikan bantuan kepada masyarakat yang kesulitan di Gaza," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dalam konferensi pers di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu.

Menurut Mu’ti, bantuan yang akan dikirimkan berupa kebutuhan dasar melalui beberapa mitra lokal Muhammadiyah di Palestina.

“PP Muhammadiyah juga telah berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia dan Palestina dalam program kemanusiaan selama lebih dari dua tahun. Kami juga telah mendirikan sekolah untuk anak-anak Palestina di Beirut dan telah mengalihkan sumber daya dan dana yang sebelumnya digunakan untuk program pendidikan ke keperluan yang lebih mendesak saat ini, yaitu membantu korban perang.” tambah Abdul Mu'ti.

6. Ketua DPR Puan Maharani

Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah untuk mengoptimalkan proses evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah konflik seperti di Israel dan Palestina. Baginya, negara wajib memberikan jaminan pelayanan dan keselamatan bagi warganya yang berada di daerah konflik.

"Saya menyadari dalam proses evakuasi dari daerah konflik pasti terdapat berbagai kendala kondisi di lapangan, tapi itu tak bisa dijadikan alasan untuk tidak memberikan pelayanan optimal demi keselamatan para WNI di sana. Pemerintah harus dalam status awas,” kata Puan dalam keterangannya, Senin (16/10/2023).

Puan pun mengimbau agar Pemerintah melakukan pengawasan ketat bagi WNI yang masih tinggal di wilayah konflik Israel-Palestina. Pasalnya, ancaman perang di dua wilayah tersebut terbilang tinggi.

"Negara memiliki kewajiban untuk melindungi warganya yang berada di luar negeri. Meski sampai saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban jiwa dari konflik Israel-Palestina, tapi ancaman perang masih cukup tinggi,” ucap Puan.

7. Ketua MPR, Bambang Soesatyo

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo (Bamsoet), meminta pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk melindungi dan memastikan kondisi WNI di Palestina imbas konflik dengan Israel. Salah satu caranya, dengan berkoordinasi dengan tiga KBRI di sekitar Palestina.

Permintaan itu didasari jumlah WNI terbikang banyak. Berdasarkan data terakhir, jumlah WNI yang ada di Palestina sebanyak 45 orang, dengan sebarannya 10 orang berada di Gaza dan 35 lainnya di Tepi Barat.

"Meminta Kementerian Luar Negeri RI untuk terus berkoordinasi dengan tiga KBRI di dekat Palestina guna memastikan kondisi dan juga mengupayakan perlindungan serta menyiapkan rencana evakusi bagi WNI yang tinggal di Palestina," kata Bamsoet dalam keterangannya

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement