Dukungan Tinggi Gen Z pada Ganjar Pranowo, Seberapa Penting Peran Generasi Ini?
JAKARTA - Setiap kali Ganjar Pranowo menghadiri acara yang diselenggarakan oleh para anak muda, terutama Generasi Z, sambutan yang hangat selalu terlihat.
Ketika dia menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar memberikan perhatian khusus kepada generasi muda dengan sering mengunjungi sekolah dalam inisiatif "Gubernur Mengajar," mengusulkan program sekolah gratis untuk SMK di Jateng, dan mendorong para petani muda untuk berinovasi dalam sektor pertanian.
Hasil dari survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada awal Oktober 2023 menilai jika tingkat dukungan para calon presiden (capres) di kalangan Gen Z, yaitu mereka yang berusia antara 17 hingga 25 tahun, menunjukkan bahwa Ganjar memiliki tingkat dukungan sebesar 31 persen.
BACA JUGA:
Sedangkan unutk dua kandidat bakal capres lainnya mendapatkan tingkat elektabilitas sebesar 28,2 persen dan 8,2 persen yang notabene lebih rendah angkanya dari Ganjar Pranowo. Namun, survei tersebut menyebut mendapati masih banyak pemilih kalangan Gen Z yang tak menjawab atau merahasiakan pilihannya untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Persentase dari kategori tersebut diketahui sebesar 22,7 persen.
Kehadiran mantan Gubernur Jawa Tengah sebagai kandidat Calon Presiden (Capres) yang paling populer di kalangan Generasi Z (Gen Z) sesuai dengan berbagai survei. Hal ini karena karakter pribadi Ganjar dianggap sesuai dengan mayoritas dari Generasi Z.
Ganjar dinilai menangkap banyak suara dari kalangan gen z karena ia aktif di media sosial, dengan mengunggah aktivitas yang tak terkait dengan agenda politik. Hal itu cenderung disukai oleh kalangan Gen Z, karena dinilai Ganjar dapat berkomunikasi dengan siapapun dan dapat dijawab secara spontan. Ganjar juga dinilai membangun kulaitas personal dari capres lainnya dengan menunjukkan ia adalah capres yang sehat dan fit, karena aktivitasnya yang diketahui memiliki hobi berlari dan bersepeda.
BACA JUGA:
Ganjar berpendapat, Gen Z saat ini seringkali tidak merasa terhubung dengan aktivitas politik, sebab mereka lebih tertarik pada bentuk ekspresi seperti seni dan kreativitas. Pria berambut putih itu menyatakan bahwa tantangan pada tahun 2024 adalah bagaimana mendekati dan melibatkan generasi milenial dan Gen Z. Ini dapat dicapai dengan menyediakan wadah untuk kegiatan seperti membaca, berkreasi, bernyanyi, melukis, berteman, berkumpul, bermain game, dan berada di tempat-tempat yang sesuai dengan minat mereka.
