Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Saat Imam Masykur Menghembuskan Nafas Terakhir, Sempat Dibisikkan Kalimat Tauhid

Muhammad Farhan , Jurnalis-Kamis, 02 November 2023 |20:50 WIB
Saat Imam Masykur Menghembuskan Nafas Terakhir, Sempat Dibisikkan Kalimat Tauhid
Ilustrasi (Foto: Istimewa/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Sidang pemeriksaan saksi kasus pembunuhan Imam Masykur oleh tiga oknum TNI, dihelat pada Kamis siang ini (2/11/2023). Saksi korban, Khaidar menyampaikan kesaksiaannya saat ikut di dalam mobil menjelang detik-detik Imam Masykur menghembuskan nafas terakhirnya.

Khaidar mengatakan dirinya diminta mengecek nadi Imam Masykur oleh salah satu oknum anggota TNI yang terdiri dari Praka RM, Praka HS dan Praka J, selepas Imam Masykur terdengar suara mendengkur keras dan meronta-ronta dalam posisi terlentang.

Ketika menyadari tidak adanya denyut nadi dan kaki Imam Masykur terasa dingin, Khaidar dengan spontan segera membisikan kalimat tauhid berupa Lailaa haillallah.

“Ketika saya cek denyut nadi (Imam Masykur) sudah tidak ada, terus saya ngomong la ilahaillaha ke telinga Almarhum. Saya juga niat awalnya tujuannya untuk buat mengelabui pelaku juga. Tapi denyut nadi sudah tidak ada juga,” tutur Khaidar saat memberikan kesaksian di ruang sidang Cakra, Pengadilan Militer tingkat II-08 Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Khaidar mengatakan Imam Masykur sempat haus sebelum ajalnya tiba. Imam yang kehausan meminta minum kepada ketiga terdakwa, sehingga salah seorang dari mereka memberikan minum.

"Korban sempat minta minum, tidak tahu karena haus atau kenapa. Korban dua kali minta minum sambil bilang 'Bang, saya haus, minta minum bang'. Setelah minum, tidak lama korban meronta-ronta seperti membantingkan tubuhnya sendiri," jelas Khaidar.

Sepanjang perjalanan di mobil, Khaidar mengaku kerap melihat Imam Masykur membanting diri di bangku mobil karena menahan sakit imbas penyiksaan.

“Korban (Imam) bilang kayak sengaja membanting diri, dibilang oknum itu ‘kamu kenapa dinaikin malah melonjak?’ korban menjawab ‘dada saya sakit pak’ sembari merintih,” terang Khaidar.

Selepas menyadari Imam Masykur yang sudah tidak bernyawa, Khaidar mengatakan dirinya diancam oleh salah satu tiga oknum yang tidak dikenalinya. Khaidar diancam jika tidak mendapatkan uang tebusan, nasibnya akan sama seperti Imam Masykur.

"Waktu itu saya dipanggil ke jok depan mobil lagi, ditanya sama mereka, 'lu pengin nggak kaya dia. Saya bilang nggak pak," terang Khaidar.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement