BANGKOK - Para pejabat Thailand telah mengadakan pembicaraan langsung dengan Hamas di Iran pekan lalu mengenai nasib 22 warga negara kerajaan tersebut yang disandera oleh kelompok Palestina tersebut dalam serangannya terhadap Israel, kata ketua delegasi Thailand.
Para perunding Thailand bertemu dengan pejabat Hamas di Teheran pada 26 Oktober dan diberi janji bahwa warga Thailand akan dibebaskan pada “waktu yang tepat,” kata Areepen Uttarasin kepada wartawan di Bangkok pada Rabu (1/11/2023).
Pihak berwenang Israel mengatakan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dan lebih dari 230 lainnya disandera dalam serangan 7 Oktober yang dilancarkan oleh militan Hamas dari Jalur Gaza.
Sebagai tanggapan, militer Israel menggempur Gaza, di mana kementerian kesehatan yang dikuasai Hamas mengatakan lebih dari 8.700 warga Gaza telah terbunuh.
Areepen, yang memimpin tim beranggotakan tiga orang yang ditunjuk oleh ketua parlemen Thailand, mengatakan mereka mengadakan pertemuan selama dua jam dengan pejabat Hamas di Iran.
“Saya meminta mereka untuk melepaskan warga Thailand yang disandera, karena mereka tidak bersalah,” katanya sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia.
"Mereka (pejabat Hamas) meyakinkan saya bahwa mereka merawatnya dengan baik, tetapi mereka tidak bisa memberi tahu saya (kepastian) tanggal pembebasannya... Mereka (masih) menunggu waktu yang tepat," lanjutnya.