Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Iran Bantah Punya Peran Langsung dalam Serangan Hamas di Israel dan Melawan Pasukan AS

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 10 November 2023 |18:03 WIB
Iran Bantah Punya Peran Langsung dalam Serangan Hamas di Israel dan Melawan Pasukan AS
Iran bantah punya perang langsung dalam serangan Hamas ke Israel (Foto: CNN)
A
A
A

IRANIran telah menegaskan kembali bahwa meskipun pihaknya mendukung Hamas secara materil dan moril dan kelompok proksi lainnya di kawasan itu, namun Iran tidak terkait dengan serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober lalu.

Hal ini diungkapkan Duta Besar Republik Islam untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amir Saeid Iravani, kepada CNN dalam sebuah wawancara.

Iravani memberikan jawaban ini usai ditanya apakah dukungan Iran merupakan “benang penghubung” dalam serangan Hizbullah di Lebanon terhadap Israel, serangan Houthi di Yaman, termasuk penembakan jatuh pesawat tak berawak Reaper AS pada Rabu (8/11/2023), dan oleh kelompok Syiah milisi di Suriah melawan Israel dan pasukan AS.

Iravani mengatakan ada kerja sama dan kolaborasi, namun Iran tidak mengarahkan operasi tersebut. Ia menyamakan peran Iran dengan peran Amerika dalam memberikan bantuan kepada Israel.

“Kami telah mengatakan dengan sangat jelas bahwa Iran tidak terlibat dalam serangan apa pun terhadap pasukan Amerika Serikat di wilayah tersebut,” katanya.

Dia menambahkan bahwa setiap serangan terhadap pasukan Amerika di Suriah dan Irak dilakukan oleh pihak lain atas keputusan mereka sendiri dan atas kemauan mereka sendiri.

Komentar Iravani muncul sehari setelah Pentagon mengumumkan dua jet tempur AS melakukan serangan udara terhadap fasilitas penyimpanan senjata di Suriah timur yang digunakan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan kelompok afiliasinya.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menambahkan bahwa serangan pertahanan diri yang presisi adalah respons terhadap serangkaian serangan terhadap personel AS di Irak dan Suriah yang dilakukan oleh afiliasi Pasukan IRGC-Quds.

Pasukan AS dan koalisi telah menjadi sasaran setidaknya 46 kali di Suriah dan Irak sejak 17 Oktober oleh serangan satu arah drone atau serangan roket.

Mengingat meningkatnya kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas, Iravani mengatakan dia belum melakukan “pembicaraan langsung” mengenai penanggulangan konflik di Israel dengan mitranya dari AS di PBB.

Teheran telah lama dituduh mempersenjatai Hamas dan kelompok-kelompok lain yang bersekutu dengan Iran di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman, seiring dengan meningkatnya dan semakin seringnya serangan regional oleh proksinya.

Iravani mengatakan Iran telah bersikukuh bahwa tidak akan memperluas medan perang ini, dan telah berupaya menenangkan sekutu-sekutunya di kawasan. Namun mereka menegaskan jika negara-negara lain perlu melakukan bagian mereka. Dia mengindikasikan konflik masih bisa meluas jika pertempuran di Gaza terus berlanjut.

Serangan Hamas pada 7 Oktober lalu menyebabkan para militan mengamuk di beberapa bagian Israel selatan melalui pembunuhan dan penculikan yang menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyebabkan sekitar 240 orang disandera, termasuk wanita, orang tua, dan anak-anak.

CNN menekan Iravani mengenai apakah Iran mendukung pembunuhan perempuan dan anak-anak oleh Hamas serta penyanderaan pada 7 Oktober.

Duta Besar menjawab bahwa pertanyaan tersebut harus diajukan ke Hamas, dan menegaskan kembali bahwa Iran tidak terlibat langsung dalam serangan tersebut, dan mereka tidak diajak berkonsultasi dan juga tidak memiliki rincian sebelumnya mengenai operasi tersebut.

“Ini adalah perang. Ini adalah perang yang telah dimulai 75 tahun yang lalu,” terangnya.

“Kalau itu kami, tidak. Kami tidak akan melakukannya,” lanjutnya.

Menurut berbagai sumber yang mengetahui informasi intelijen tersebut, bberapa hari setelah serangan itu, AS mengumpulkan informasi intelijen yang menunjukkan bahwa pejabat senior pemerintah Iran terkejut dengan tindakan Hamas.

Sumber tersebut menekankan bahwa komunitas intelijen AS belum siap untuk mencapai kesimpulan apakah Teheran terlibat langsung dalam serangan tersebut, sementara mereka terus mencari bukti.

Hizbullah, gerakan Syiah yang didukung Iran dan berbasis di Lebanon dengan salah satu kekuatan paramiliter paling kuat di Timur Tengah, juga mengatakan bahwa serangan Hamas dirahasiakan dari mereka.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah menanggapi spekulasi mengenai apakah faksi-faksi yang didukung Iran merupakan bagian dari serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa perencanaan dan pelaksanaan serangan tersebut 100 persen dilakukan oleh warga Palestina. Hal ini ditegaskan dalam pidatonya yang sangat dinanti-nantikan pada Jumat (3/11/2023) lalu.

Nasrallah mengatakan dia memahami kebutuhan Hamas akan elemen kejutan dan mengatakan serangan pada 7 Oktober lalu menyebabkan “gempa politik” di Israel dan hal itu akan memiliki “efek jangka panjang” pada konflik tersebut. Ia juga memandang serangan tersebut sebagai pengungkapan kelemahan militer Israel.

CNN sebelumnya melaporkan bahwa kelompok-kelompok yang didukung Iran berencana untuk meningkatkan serangan terhadap pasukan AS di Timur Tengah ketika Iran berupaya mengambil keuntungan dari reaksi di wilayah tersebut atas dukungan AS terhadap Israel setelah serangan brutal Hamas pada 7 Oktober.

Sejak tanggal 7 Oktober, dan semakin seringnya serangan terhadap pasukan AS di kawasan tersebut, AS telah mengirimkan senjata dalam jumlah besar ke Timur Tengah sebagai pencegahan untuk memperluas konflik antara Israel dan Hamas, dan untuk mendukung pasukan di kawasan tersebut.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement