“Empat jendela yang terkena dampak berdekatan satu sama lain, tepat di belakang pintu keluar sayap kiri,” tambah buletin itu.
AAIB menjelaskan bahwa jendela tersebut mungkin mengalami kerusakan dan distorsi termal yang berkelanjutan karena peningkatan suhu saat pesawat digunakan selama pembuatan film selama empat hingga lima setengah jam sehari sebelum penerbangan.
Pihaknya akan terus menyelidiki insiden tersebut untuk memahami sepenuhnya sifat-sifat lampu yang digunakan dan bagaimana risiko ini dapat dikelola di masa depan.
“Pemilik dan operator pesawat harus mempertimbangkan bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas tersebut untuk meminimalkan risiko kerusakan pesawat,” tambahnya.
CNN telah menghubungi AAIB untuk memberikan komentar lebih lanjut.
(Susi Susanti)