Setelah pasukan terbentuk, KH. Masjkur dan Mayjen Imam Soedja'i memberikan latihan kepada para pasukan dan santri-santri dari sejumlah pondok pesantren di Malang dan sekitarnya.
Bahkan secara khusus KH. Masjkur juga memberikan pelatihan kepada para santri-santri di pondok pesantren (Ponpes) Bungkuk Singosari, sebelum akhirnya pasukan Hizbullah berangkat ke Surabaya untuk bertempur melawan tentara sekutu.
(Qur'anul Hidayat)