LONDON – Hebohnya surat yang ditulis mantan Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden akhirnya membuat pihak The Guardian angkat bicara. Surat Osama itu mendadak viral di media sosial (medsos) lebih dari dua dekade setelah serangan 9/11 yang memicu Perang Melawan Teror Amerika Serikat (AS).
The Guardian adalah situs berita asing yang pertama kali menampilkan salinan surat tersebut sejak terjemahan bahasa Inggrisnya pertama kali diterbitkan pada November 2002 silam.
The Guardian memutuskan menghapus dokumen asli tersebut karena telah dibagikan tanpa konteks yang lengkap secara luas. Penghapusan dokumen itu dilakukan pada Rabu (15/11/2023).
“Halaman ini sebelumnya menampilkan dokumen yang berisi, dalam terjemahan, teks lengkap “surat kepada rakyat Amerika” Osama bin Laden, yang diberitakan di Observer pada 24 November 2002. Dokumen tersebut, yang diterbitkan di sini pada hari yang sama, telah dihapus pada 15 November 2023,” demikian bunyi pengumuman The Guardian.
“Transkrip yang dipublikasikan di situs kami telah dibagikan secara luas di media sosial tanpa konteks lengkap. Oleh karena itu kami memutuskan untuk menghapusnya dan mengarahkan pembaca ke artikel berita yang awalnya mengontekstualisasikannya,” lanjutnya.
Surat anti-Zionis itu tampaknya menarik perhatian para aktivis hak-hak rakyat Palestina di tengah Perang Hamas-Israel yang saat ini terjadi di Gaza.
Video dengan tagar “LettertoAmerica” telah dilihat lebih dari 13,5 juta kali di TikTok, sejak diposting pada Selasa, (14/11/2023) oleh pengguna bernama Lynette Adkins.
“Saya ingin semua orang menghentikan apa yang mereka lakukan saat ini dan membaca – yang sebenarnya hanya dua halaman – bacalah ‘A Letter to America,’” katanya dalam unggahan itu, sebagaimana dilansir RT.
“Dan tolong kembali ke sini dan beri tahu saya pendapat Anda karena saya merasa sedang mengalami, seperti, krisis eksistensial saat ini, dan banyak orang yang mengalaminya, jadi saya hanya perlu orang lain untuk merasakannya juga,” lanjutnya.
Warganet pun ramai-ramai memebrikan reaksi terhadap surat yang berusia lebih dari 20 tahun itu. Pengguna TikTok lainnya yang mengaku menderita “krisis eksistensial” memberikan pendapat tentang surat itu.
“Saya tidak akan pernah memandang kehidupan dengan cara yang sama; Saya tidak akan pernah memandang negara ini dengan cara yang sama,” terangnya.
(Susi Susanti)