Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Siapkan Generasi Emas 2045, Caleg Partai Perindo: Remaja Harus Wadahi ke Hal yang Positif

Irfan Ma'ruf , Jurnalis-Sabtu, 18 November 2023 |23:49 WIB
 Siapkan Generasi Emas 2045, Caleg Partai Perindo: Remaja Harus Wadahi ke Hal yang Positif
Caleg Partai Perindo, Johanes Herimanto (foto: dok ist)
A
A
A

JAKARTA - Bakal Caleg DPRD DKI Jakarta Dapil IX (Kecamatan Cengkareng, Kalideres dan Tambora) Partai Perindo, Johanes Herimanto JES mengatakan, menjaga generasi dari perilaku kenakalan remaja merupakan tanggung jawab bersama. Komunikasi, perhatian, fasilitas berekspresi serta edukasi menjadi kuci menyiapkan generasi emas 2045.

Politisi partai pendukung pasangan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD itu menilai, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan remaja menjadi generasi emas 2045. Dengan demikian menjaga, mendidik dan memberikan energi positif kepada remaja merupakan tanggung jawab bersama.

"Kita bisa bersinergi dengan tokoh agama, tokoh pemuda, pendidik, maupun pemerintah. Kita harus pelan-pelan sabar menyampaikan dan kalau tidak diwadahi ke hal yang positif akan menggunakan wadah lain sehingga melakukan kekerasan," kata Johanes dalam acara podcast Aksi Nyata Partai, Sabtu (18/11/2023).

"Apa lagi kalau anak yang tidak memiliki orang tua negara harus hadir. Memberikan fasilitas dan bukan sekedar edukasi tapi menyediakan sarana," tambahnya.

Masalah lain yang harus diperhatikan remaja saat ini ialah kemajuan teknologi yang tidak dibarengi dengan edukasi. Remaja dapat membuat doktrin perilaku tidak baik seperti tawuran kepada remaja lainnya. Dia menilai kemajuan teknologi saat ini juga harus dibarengi dengan edukasi yang baik pada anak.

"Saya prihatin adanya anak yang membuat video atau konten kenakalan remaja untuk mendoktrin mengajak melakukan hal yang melanggar hukum," paparnya.

Politisi partai nomor urut 16 itu menilai banyak hal perbedaan antara genersi Z dan milennial, salah satu hal utama yang harus dipelajari komunikasi agar dapat mendengar dan menyerap aspirasi mereka.

Dengan mengetahui aspirasi para remaja dapat membantu menyalurkan aspirasi pada hal yang positif. Penyampaian yang dilakukan secara persuasif dan sabar Johanes optimis akan memperbaiki situasi kenakalan remaja yang saat ini terjadi.

Lebih lanjut, dia berpendapat menghadapi seorang remaja dengan menggunakan hukuman atau penjara harus dihindari. Karena hal itu, bukannya memperbaiki kepribadian melainkan merusak mental, pendidikan masa depan remaja.

"Kalau mereka dihukum dipenjara langsung berpisah dengan orang tua. Kebutuhan fisik mereka tidak bisa lagi komunikasi, kasih sayang dan termasuk mental mereka langsung. Kalau mereka pelajar masuk penjara otomatis langsung terputus," pungkasnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement