Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

TNI AU Kirim FDR Pesawat Super Tucano ke Pabrikan di Brasil

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 20 November 2023 |19:22 WIB
TNI AU Kirim FDR Pesawat Super Tucano ke Pabrikan di Brasil
TNI AU bakal kirim FDR pesawat Super Tucano ke pabrikan di Brasil. (MPI/Avirista Midaada)
A
A
A

 

MALANG - TNI Angkatan Udara (AU) melibatkan produsen pesawat Super Tucano untuk penyelidikan kecelakaan. Pasalnya, elemen penting pesawat yakni data rekaman pesawat dan Network Centric Data Cartridge (NCDC) belum mampu dibaca.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati menyatakan, bila TNI AU dan tim investigasi belum mampu membaca Flight Data Recorder (FDR). Pasalnya, peralatan untuk membaca elemen penting pesawat buatan Brasil itu belum dimiliki Indonesia.

"Itu mestinya dibaca di pabriknya, kita belum punya pembacanya untuk Flight Data Recorder. Kita enggak punya tape, cuma di sana (yang punya)," ucap Agung Sasongkojati, dihubungi melalui telepon, Senin (20/11/2023).

Pelibatan produsen pesawat Super Tucano itu membuat waktu pengungkapan kecelakaan itu bertambah. Nantinya dari elemen yang dibaca di produsen pesawat tadi, akan dianalisis tim dari Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU (Puslaiklambangjaau), termasuk elemen Cartridge-nya.

"Rekaman Cartridge-nya bisa dilihat, tetapi kan itu hanya petunjuk, tetapi kalau yang betul-betul sesuai data real mengenai rekaman, mengenai ketinggian, kecepatan yang akurat, yang satu hanya berupa simbologi yang nampil, tapi kan ketinggian berapa, kecepatan berapa, itu kan ada dibukanya di luar, di kita nggak bisa. Nanti cuma dibaca, nanti bacaannya tinggal kita (Puslaiklambangjaau) terjemahin, kan cuma baca itu enggak analisa," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, kecelakaan dua pesawat TNI AU jenis Super Tucano terjadi di perbukitan Pegunungan Tengger tepatnya di Dusun Keduwung, Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Kedua pesawat ini bersama dua pesawat lainnya tengah menjalani latihan formasi terbang dari Lanud Abdulrahman Saleh Malang, pada Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 10.51 WIB.

Pesawat dengan nomor ekor TT-3111 diisi dua awak, yaitu Letkol Pnb Sandhra Gunawan (frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (backseater). Sementara pesawat bernomor eko TT-3103 diisi dua awak, yaitu Mayor Pnb Yuda A Seta (frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (backseater).

Dugaan cuaca buruk berupa gumpalan awan menyelimuti sekitar lokasi kejadian. Empat pesawat sempat masuk ke awan itu, dengan dua di antaranya berhasil lolos dan keluar dari awan. Sementara dua pesawat lain hilang kontak hingga dinyatakan ditemukan terjatuh pada pukul 11.18 WIB.

Tiga korban, yaitu Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan dimakamkan di TMP Suropati, pada Jumat (17/11/2023). Sementara satu korban lain yakni Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A. Seta dimakamkan di TMP Madiun.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement