ISRAEL - Kelompok Lebanon Hizbullah mengatakan pihaknya menembakkan 48 roket yang menargetkan markas besar unit infanteri Israel di pangkalan militer Ein Zeitim, dekat kota Safed di Israel utara.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (23/11/2023), Hizbullah mengatakan pihaknya juga menembakkan peluru kendali ke tank Merkava Israel yang terletak di dekat Al-Raheb, dekat kota Shtula di Israel, dan menargetkan pasukan infanteri Israel di daerah tersebut.
Hizbullah juga melancarkan sembilan serangan lainnya terhadap pos militer Israel dan pertemuan tentara pada Kamis (23/11/2023) pagi, termasuk di Jal Alalam, Berket Risha, Al-Manara dan Ramim.
Israel pun tak tinggal diam. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka mencegat sejumlah peluncuran dan kemudian mengkonfirmasi bahwa mereka menggunakan helikopter dan jet tempur untuk menyerang infrastruktur Hizbullah dan lokasi peluncuran roket di Lebanon, sebagai tanggapan atas serangan kelompok militan tersebut.
“Tentara IDF menyerang infrastruktur militer Hizbullah dengan sistem senjata ‘Iron Sting’ di Lebanon,” kata militer dalam pembaruan pada Kamis (23/11/2023) sore.
“Selain itu, sebuah helikopter IDF, UAV (kendaraan udara tak berawak), dan tank menyerang sel teroris yang meluncurkan rudal anti-tank ke wilayah Biranit, dan pos peluncuran tempat rudal tersebut ditembakkan,” lanjutnya.
Sementara itu, kantor berita Lebanon (NNA) melaporkan bahwa pada Rabu (22/11/2023) sore dan malam hari, pihaknya mencatat jumlah tembakan artileri dan serangan udara Israel tertinggi di Lebanon selatan sejak putaran permusuhan ini dimulai pada 8 Oktober.
NNA melaporkan pada Kamis (23/11/2023) bahwa beberapa kota di sepanjang perbatasan diserang artileri Israel di pagi hari.
Seperti diketahui, Hizbullah, kelompok paramiliter kuat yang didukung Iran, adalah salah satu fokus utama kekhawatiran internasional bahwa perang antara Israel dan Hamas dapat meluas menjadi konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
Kepemimpinan kelompok tersebut telah menyatakan dukungannya terhadap Palestina dan mengutuk serangan Israel di Gaza, namun belum melakukan intervensi langsung atas nama Hamas.
Namun, bentrokan di perbatasan Israel-Lebanon telah meningkat sejak Hamas melancarkan serangan teror pada 7 Oktober di Israel. Baku tembak menjadi semakin mematikan.
(Susi Susanti)