DUBLIN - Presiden Irlandia Michael D Higgins mengatakan bahwa dia turut bersimpati kepada anak-anak dan keluarga yang terkena dampak kerusuhan penikaman yang terjadi Dublin.
Kendaraan dibakar dan toko-toko dijarah di Dublin setelah serangan pisau yang menyebabkan sejumlah orang, termasuk tiga anak, terluka.
Seorang gadis berusia lima tahun dan seorang wanita berusia 30-an terluka parah dalam serangan penikaman yang terjadi setelah pukul 13.40 waktu setempat.
“Insiden mengerikan ini adalah urusan gardaí dan akan digunakan atau disalahgunakan oleh kelompok-kelompok dengan agenda yang melanggar prinsip inklusi sosial. Ini adalah hal yang tercela dan patut dikecam oleh semua pihak yang percaya pada supremasi hukum dan demokrasi,” ujarnya.
"Hati kami bersama seluruh komunitas sekolah Gaelscoil Choláiste Mhuire menyusul insiden mengerikan yang terjadi hari ini,” ungkap Organisasi Guru Nasional Irlandia (INTO).
Polisi anti huru hara dikerahkan setelah pengunjuk rasa berkumpul di daerah dekat lokasi penyerangan.
Kekacauan berpusat di beberapa jalan di pusat kota, termasuk O'Connell Street.
Sejumlah kendaraan dibakar, termasuk mobil, trem, dan bus.
Sebuah toko di O'Connell Street dijarah sementara jendela toko lainnya dihancurkan.
Trinity College, yang terletak di dekat pusat kota, mengatakan pihaknya menerapkan lockdown dan semua gerbang ke kampusnya ditutup karena gangguan tersebut.
Taoiseach (Perdana Menteri Irlandia) Leo Varadkar mengatakan sumber daya polisi tambahan telah dikerahkan.
Dia menambahkan bahwa dia terkejut dengan serangan pisau itu dan “fakta mengenai masalah ini masih terungkap”.
Sementara itu, ketua Serikat Pekerja Bus dan Kereta Api Nasional Irlandia menggambarkan mereka yang menargetkan bus dan trem sebagai “preman” dan “orang tercela”.
“Kami harus membuat keputusan apakah akan menangguhkan semua transportasi masuk dan keluar Kota Dublin,” terang Dermot O'Leary kepada RTÉ.
"Keselamatan semua anggota kami adalah perhatian utama kami,” lanjutnya.
Dalam konferensi pers sebelumnya, Supt Liam Geraghty mengatakan bahwa anak perempuan berusia lima tahun tersebut menerima perawatan darurat di rumah sakit, sementara anak perempuan lainnya, berusia enam tahun, dan seorang anak laki-laki berusia lima tahun mengalami luka yang tidak terlalu serius.
Dia menambahkan bahwa meskipun penyelidikan masih dalam tahap awal, gardaí (polisi) yakin bahwa "tidak ada aktivitas terkait teror" dan bahwa ini akan tampak seperti "serangan yang berdiri sendiri".
(Susi Susanti)