GAZA - Gencatan senjata Israel dan Hamas di jalur Gaza mulai dilakukan, setelah konflik udara dan darat berlangsung selama tujuh pekan. Masyarakat Palestina mulai berani keluar untuk beraktivitas, dan bantuan kemanusian akan segera dialirkan.
Sebagian besar masyarakat Palestina merasakan kelegaan luar biasa, setelah berminggu minggu hidup dalam kondisi penuh kecemasan. Seperti dikutip dari Al Jazeera yang melaporkan bagaimana masyarakat berani ke luar.
“Ini pertama kalinya kami tidak mendengar drone Israel sejak awal pertempuran ini,” kata Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera yang melaporkan dari Khan Younis, Gaza selatan. Menurut Tareq masyarakat merasa ada secercah harapan bahwa jeda jangka pendek ini akan membuka jalan bagi gencatan senjata yang lebih lama.
Sedangkan koresponden Reuters yang di dekat bagian utara Gaza mengatakan tidak ada terlihat jejak yang biasanya ditinggalkan peluncuran roket Palestina, serta aktivitas angkatan udara Israel di atas.
Sedangkan. TV Al-Mayadeen Lebanon juga mengabarkan jika sejak dimulainya gencatan senajata tidak ada suara pemboman yang terdengar. Tapi, pasukan Israel mencegah warga kembali ke rumah mereka di bagian utara daerah kantong yang padat penduduknya.
Gencatan senjata itu juga memungkinkan bantuan kemanusian mulai masuk. Mesir dikabarkan akan mengirimkan 130.000 liter solar dan empat truk gas setiap hari ke Gaza selama empat hari. Total ada 200 truk membawa bantuan ke Gaza setiap hari.
(Maruf El Rumi)