Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Operasi Super Senyap LB Moerdani Beli Pesawat dari Israel

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Sabtu, 25 November 2023 |06:00 WIB
Kisah Operasi Super Senyap LB Moerdani Beli Pesawat dari Israel
Jenderal Benny Moerdani (Foto: istimewa)
A
A
A

Mereka menyebut Israel dengan Arizona, negara bagian Amerika Serikat. Alamat korespondensi juga diarahkan ke Kantor Atase Pertahanan KBRI Washington. Itu semua dilakukan untuk menjaga kerahasiaan.

Salah satu anggota tim, Djoko Poerwoko, dalam otobiografinya Menari di Angkasa, mengisahkan, awalnya mereka terbang ke Frankfurt menggunakan Lufthansa. Mereka tiba Bandara Ben Gurion, Tel Aviv setelah beberapa kali ganti pesawat.

Para pilot langsung digiring petugas tanpa sempat menyerahkan surat jalan laksana paspor. "Betapa hebatnya agen rahasia Mossad yang dapat cepat mengenali penumpang gelap tanpa paspor," kata Djoko dalam bukunya.

Operasi Alpha berakhir pada 20 Mei 1980. Namun, kegembriaan para penerbang tak lama karena brevet dan ijazah pendidikan selama enam bulan dibakar oleh perwira intelijen penghubung di depan mata mereka.

Semua barang milik para penerbang juga dibakar, termasuk peta navigasi dan peta perjalanan. Djoko menulis, "Mereka berpesan, tidak ada bukti kalau kalian pernah ke sini."

Para penerbang itu akhirnya pulang ke Indonesia melalui Washington setelah pendidikan. Mereka diajak keliling Amerika, tidur di sepuluh hotel, dan mencoba berbagai moda transportasi selama dua pekan. Mereka juga diwajibkan mengirim kartu pos ke Indonesia.

Mereka kemudian ke Arizona, masuk pangkalan US Marine Corps, Yuma Air Station dan menjalani pelatihan selama tiga hari. Pada hari terakhir, mereka diwajibkan berfoto seolah-olah baru diwisuda dan menerima ijazah versi Marine Corps.

Salah satu pose wajibnya adalah berdiri di depan A-4 Skyhawk milik Amerika. "Ini sebagai kamuflase intelijen," kata Djoko dalam otobiografinya.

Mereka akhirnya memamerkan Skyhawk ke publik pada peringatan ulang tahun ABRI, 5 Oktober 1980 saat kembali ke Indonesia.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement