BEIRUT - Pasukan Sementara PBB di Lebanon menuduh militer Israel menyerang patroli penjaga perdamaian pada Sabtu, (25/11/2023) selama gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas.
Insiden tersebut dilaporkan terjadi sekitar tengah hari, dekat desa Aytaroun, Lebanon, di perbatasan dengan Israel dan 125 kilometer dari ibu kota Lebanon, Beirut. Menurut UNIFIL, kejadian tersebut terjadi “selama periode yang relatif tenang di sepanjang Jalur Biru.”
“Hari ini sekira pukul 12 siang, patroli UNIFIL terkena tembakan IDF di sekitar Aytaroun, di Lebanon selatan,” kata penjaga perdamaian PBB dalam pernyataan di X, sebagaimana dilansir RT. UNIFIL menambahkan bahwa tidak ada penjaga perdamaian yang terluka, namun penembakan tersebut menyebabkan kerusakan pada kendaraan mereka.
Sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada Oktober, perbatasan Israel-Lebanon sering terjadi baku tembak, terutama antara IDF dan kelompok militan Lebanon Hizbullah. Menurut kantor berita AFP, kebakaran lintas perbatasan telah menewaskan 109 orang di Lebanon, termasuk 77 pejuang Hizbullah dan 14 warga sipil, tiga di antaranya adalah jurnalis.
Bulan lalu UNIFIL, yang dibentuk oleh Dewan Keamanan PBB pada 1978 untuk mengamati penarikan Israel dari Lebanon, mengatakan bahwa salah satu anggotanya terluka dalam serangan artileri di pangkalan misi dekat desa Houla di perbatasan.
Menyusul pengumuman gencatan senjata Gaza selama empat hari pada Jumat, (24/11/2023) Hizbullah mengatakan mereka akan mematuhi ketentuan gencatan senjata jika Israel mematuhinya, menurut sumber Hizbullah yang dikutip oleh Al Jazeera.
Misi penjaga perdamaian PBB mengecam keras serangan Sabtu itu, dan menyebutnya “sangat meresahkan” dan mendesak semua pihak yang berkonflik untuk “menjaga pasukan penjaga perdamaian.”
UNIFIL pada Jumat memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut di Lebanon selatan dapat mengakibatkan “konsekuensi yang menghancurkan,” dan mendesak semua pihak untuk “menghentikan siklus kekerasan ini.”
Israel belum mengomentari insiden tersebut. Sebelumnya, IDF menyatakan pihaknya menyerang sasaran milik Hizbullah sebagai respons terhadap roket yang ditembakkan ke Israel utara.
(Rahman Asmardika)