BUKITTINGGI - Jenazah korban tewas terjebak erupsi Gunung Marapi, di Kabupaten Agam, Sumatera Barat diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. Orangtua korban histeris tak kuasa menahan tangis setelah memastikan anaknya menjadi salah satu korban terjebak erupsi Gunung Marapi.
Korban diketahui bernama Muhammad Teguh Amanda (20), ditemukan tewas dalam kondisi luka bakar di sekujur tubuh. Identitas mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) ini tak dikenali saat evakuasi.
BACA JUGA:
Usai proses identifikasi di posko post mortem RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi, Senin (4/12/2023) malam, jenazah diserahkan pada keluarga untuk dimakamkan di kampungnya di Malalak, Kabupaten Agam.
Menurut teman korban, Rifa'i, Teguh merupakan teman yang baik hingga mereka begitu merasa kehilangan. Dari penuturan teman korban selamat, tim korban 18 orang naik gunung Sabtu pagi dan sedang bersiap turun ketika erupsi besar terjadi.
BACA JUGA:
“Dia pekerja keras, mudah beradaptasi, berjiwa sosial yang tinggi, mudah bergaul, juga rajin. Di kampus termasuk orang yang memiliki semangat kerja yang tinggi. Kami teman sekampus dan basecamp di Kampus Politeknik Negeri Padang,” ucap Rifa’i, Selasa (5/12/2023).
“Kemarin itu dia berangkat dari Padang hari jumat malam, lalu start dari kaki gunung Sabtu pagi. Saat kejadian bencana itu mereka satu tim ada 18 orang, dan Minggu sore itu dia sudah packing barang mau turun saat itulah muncul ledakan luar biasa itu. Teman kami yang sudah ditemukan selamat 7 orang, 1 orang meninggal Teguh, 10 orang lagi dalam proses evakuasi dan pencarian,” tambahnya.