Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Turki Tolak Rencana Israel Buat Buffer Zone di Gaza

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 07 Desember 2023 |11:53 WIB
Turki Tolak Rencana Israel Buat <i>Buffer Zone</i> di Gaza
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Reuters)
A
A
A

ANKARA - Turki menolak rencana pembentukan zona penyangga (buffer zone) pascaperang di Gaza karena tidak menghormati warga Palestina, kata Presiden Tayyip Erdogan seperti dikutip pada Rabu, (6/12/2023).

Reuters melaporkan pekan lalu bahwa Israel telah menyampaikan rencana zona penyangga tersebut ke beberapa negara Arab dan Turki.

Berbicara kepada wartawan dalam penerbangan dari Doha, Erdogan mengatakan pemerintahan dan masa depan Gaza setelah perang akan ditentukan oleh rakyat Palestina sendiri.

“Saya bahkan menganggap perdebatan mengenai rencana (zona penyangga) ini tidak menghormati saudara-saudara saya di Palestina. Bagi kami, ini bukanlah rencana yang dapat diperdebatkan, dipertimbangkan, atau didiskusikan,” kantor Erdogan mengutip ucapannya.

Menyerukan Israel untuk menyerahkan kembali wilayah-wilayah yang didudukinya dan mengakhiri permukiman di wilayah-wilayah tersebut, ia mengatakan: “Israel harus menyingkirkan para teroris – yang dipasarkan ke dunia sebagai pemukim – dari rumah-rumah dan tanah-tanah tersebut, dan memikirkan bagaimana mereka dapat membangun sebuah masa depan yang damai dengan Palestina."

“Saya bahkan menganggap perdebatan mengenai rencana (zona penyangga) ini tidak menghormati saudara-saudara saya di Palestina. Bagi kami, ini bukanlah rencana yang dapat diperdebatkan, dipertimbangkan, atau didiskusikan,” demikian disampaikan kantor Erdogan mengutip sang presiden.

Pernyataan Erdogan menyerukan Israel untuk menyerahkan kembali wilayah-wilayah yang didudukinya dan mengakhiri permukiman di wilayah-wilayah tersebut.

“Israel harus menyingkirkan para teroris – yang dipasarkan ke dunia sebagai pemukim – dari rumah-rumah dan tanah-tanah tersebut, dan memikirkan bagaimana mereka dapat membangun sebuah masa depan yang damai dengan Palestina," kata pernyataan itu, sebagaimana dilansir Reuters.

Ankara dengan tajam mengkritik kampanye militer Israel di Gaza, mendukung solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina dan menjadi tuan rumah bagi beberapa anggota kelompok militan Palestina Hamas. Tidak seperti kebanyakan sekutu NATO dan beberapa negara Arab, Hamas tidak memandang Hamas sebagai kelompok teroris.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement