TOKYO - Amerika Serikat (AS) telah mengandangkan seluruh armada helikopter V-22 Osprey setelah sebuah laporan mengatakan kecelakaan di lepas pantai Jepang pekan lalu, yang menewaskan delapan awak, disebabkan oleh kegagalan teknis.
Pejabat Angkatan Udara dan Angkatan Laut mengatakan mereka telah mengambil langkah “untuk mengurangi risiko sementara penyelidikan terus berlanjut”.
Belum semua jenazah anggota militer yang tewas dalam kecelakaan itu ditemukan.
Jepang juga menghentikan armadanya yang terdiri dari 14 Osprey setelah kecelakaan itu
Jepang adalah satu-satunya negara yang diketahui mengoperasikan Osprey, yang beroperasi baik sebagai helikopter maupun pesawat dengan baling-baling.
Angkatan Udara mengatakan armada Amerika diperkirakan akan tetap dilarang terbang sampai penyelidikannya selesai. Tidak disebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan.
“Pengandangan ini akan memberikan waktu dan ruang bagi penyelidikan menyeluruh guna menentukan faktor penyebab dan rekomendasi untuk memastikan armada CV-22 TNI AU kembali beroperasi,” kata Komando Operasi Khusus TNI AU dalam pernyataannya, Rabu, (6/12/2023).