JAKARTA - Mari membongkar alasan Israel membunuh jurnalis yang meliput perang Israel-Palestina hingga memicu gelombang simpati dari masyarakat dunia.
Israel Terus Membombardir, Hamas: 800.000 Orang Tak Miliki Akses ke Layanan Kesehatan di Gaza Utara
Belakangan konflik perang Israel-Palestina yang terus berlanjut telah memunculkan babak baru. Pada momen ini Israel mulai berulah dengan membunuh para jurnalis yang sedang meliput situasi dan kondisi peperangan di lapangan.
Hal itu dibuktikan dari beberapa laporan yang dihimpun Committee to Protect Journalist (CPJ), bahwa total ada 63 jurnalis dan pekerja media termasuk di antara lebih dari 17.000 orang yang terbunuh sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober—dengan lebih dari 16.000 warga Palestina tewas di Gaza dan Tepi Barat serta 1.200 tewas di Israel. Sementara beberapa diantaranya mengalami cidera dan disandera oleh para tentara Israel.
Padahal sebagaimana diketahui bahwa peran jurnalis sangat penting sebagai warga sipil yang melakukan pekerjaan penting selama masa krisis dan tidak boleh menjadi sasaran pihak-pihak yang bertikai. Namun sayangnya saat ini keberadaan jurnalis justru sedang di ujung tanduk dan mengalami beberapa ancaman mengerikan.
Lantas di balik itu apa yang mendasari negera Israel juga turut melibatkan jurnalis dalam pembunuhan perang? Simak ulasan satu ini untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Berikut Okezone telah merangkum beberapa sumber, Kamis (7/12/2023) terkait 3 alasan Israel membunuh jurnalis yang meliput perang Israel-Palestina.
3 Alasan Israel Mengincar Para Jurnalis
Setidaknya ada 3 alasan Israel kini mengincar para jurnalis yang meliput perang Israel-Palestina, sebagai berikut:
1. Terganggu dan Dapat Menggoyangkan Kekuasaannya
Alasan pertama yang mendasari negara Israel turut membantai para jurnalis karena takut terganggu aktivitasnya sehingga dapat menggoyangkan kekuasaannya. Hal itu dikarenakan bahwa jurnalis umumnya akan bersikap kritis dalam menyampaikan informasi di lapangan. Poin itu ditakutkan akan mengganggu narasi yang dibangun Israel bahwa mereka adalah korban dan orang-orang Palestina adalah teroris.
2. Dianggap Sebagai Ancaman
Alasan kedua negara Israel turut mengincar para jurnalis untuk dibunuh karena dianggap sebagai ancaman. Maka dari itu membunuh jurnalis akan memberikan chilling effect kepada para jurnalis lain dan media-media.
Oleh karena itu para jurnalis dihimbau untuk menghindari lokasi yang berpotensi besar terkena konflik serta berlindung pada institusi nasional seperti tentara serta ambulans supaya tidak menjadi target pembunuhan oleh tentara Israel.
3. Terpengaruh dengan Liputan Bersifat Independen
Alasan ketiga dibalik pembunuhan jurnalis yang dilakukan oleh tentara Israel yaitu supaya tidak terpengaruh dengan liputan yang bersifat independen.
Sementara para jurnalis memerlukan berbagai sumber langsung melalui supaya memiliki kebebasan untuk meliput dan tidak terbayang-bayang dengan ancaman pembunuhan yang digaungkan oleh para tentara Israel.*
(Hafid Fuad)