BOGOR - Aparat gabungan TNI-Polri dan pemerintah menggelar apel gabungan di Lapangan Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hal ini sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.
"Intinya, hari ini apel kesiapsiagaan bencana itu mengonsolidasikan, mengecek kesiapan, karena se-Jabar ini khususnya sudah masuk musim hujan. Kalau hujan itu bencananya pasti banjir, tanah longsor, bahkan mungkin puting beliung," kata Sekertaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin dalam keterangannya, Jumat (8/12/2023).
Ia menyebut, wilayah Kabupaten Bogor rawan terjadi bencana karena berada di hulu. Terdapat daerah pegunungan dan dilintasi 14 aliran sungai.
"Kita harus mengantisipasi, berupaya, ikhtiar. Karena apa? Kami Kabupaten Bogor itu bisa dikatakan daerah hulu, kita punya gunung, kita punya sungai, ada 14 sungai di Kabupaten Bogor yang mengalir ke Jakarta atau ke hilir. Ada 14 sungai baik kecil, sedang dan besar. Terutama mungkin yang besar-besar itu. Kalau itu ada Cibeet, Citarum, Cisadane, sampe Cidurian di sana," ucap Burhanudin.
Karena itu, personel termasuk sarana dan prasarananya harus dipersiapkan. Sekaligus diperlukan mitigasi bencana untuk meminimalkan jatuhnya korban jiwa ketika terjadi bencana.
"Kami juga sudah mengambil langkah koordinatif, termasuk membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Namun, bencana kita memang sudah ada, tapi alhamdulillah bisa dikatakan masih skala kecil dan sedang. Yang jelas kita sudah melakukan mapping, mana daerah rawan bencana banjir, longsor, mana yang kira-kira gangguan petir, puting beliung," tuturnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0621 Kabupaten Bogor Letkol Kav Gan Gan Rusgandara mengatakan para prajuritnya bersama Polri dan stakeholder lain telah menggelar latihan mitigasi bencana.