Tentara Myanmar menyebutkan jumlah korban tewas sekitar 400 orang dan mengatakan sebagian besar dari mereka yang tewas adalah pemberontak. Namun warga mengatakan jumlahnya lebih dari 1.000 orang.
Dampak penyerangan yang terjadi tentunya membuat pemerintah Myanmar menolak kewarganegaraan mereka karena memandang mereka sebagai imigran ilegal dari Bangladesh. Tidak hanya itu saja, para pemerintah memandang ARSA sebagai organisasi teroris dan menyatakan bahwa para pemimpinnya telah menjalani pelatihan di luar negeri.
Tujuan Arakan Rohingya Salvation Army
Dari kisah tersebut pasti memicu pertanyaan dibenak banyak publik terkait apa tujuan kelompok Arakan Rohingya Salvation Army dibuat. Alasan utamanya yaitu untuk “membela, menyelamatkan dan melindungi” etnis Rohingya dari penindasan negara “sejalan dengan prinsip pertahanan diri”.*
(Hafid Fuad)