JAKARTA - Serangan Israel masih terus terjadi di Gaza. Serangan itu diluncurkan oleh Tel Aviv sebagai pembalasan dendam atas penyerangan kelompok gerakan radikal Palestina, Hamas ke wilayahnya.
Israel juga memutuskan penutupan aliran logistik, internet, listrik dan air ke Gaza dengan alasan memberikan tekanan bagi Hamas. Hal ini telah berdampak pada kehidupan warga sipil, khususnya dalam aktivitas yang berkaitan dengan kesehatan karena kurangnya pasokan logistik sementara korban semakin berjatuhan.
Israel tidak pernah mengungkapkan secara terbuka apakah mereka memiliki senjata nuklir. Walau begitu, seorang menteri muda di pemerintahan Netanyahu menyatakan bahwa menjatuhkan senjata nuklir di Jalur Gaza adalah sebuah pilihan.
Berikut 5 alasan Israel layak disebut negara teroris.
1. Israel mengebom rumah sakit
Mengutip sumber reliefweb dan sumber lain, tentara Israel mengebom Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara pada Kamis malam 23 November. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, Israel menargetkan pembangkit listrik rumah sakit tersebut, meminta bahwa Hamas menyembunyikan pusat komandonya di terowongan bawah tanah di bawah fasilitas kesehatan.
2. Israel tidak berperang melawan Hamas
Israel tidak berperang melawan Hamas, tetapi melawan warga sipil yang menerapkan kebijakan kriminal berupa pengeboman. Juru Bicara IDF menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk membunuh Wissam Farhat, mendefinisikannya sebagai “komandan Batalyon Shuja'iyeh Hamas” yang “memimpin batalyon dalam Operasi Tepi Pelindung,” berpartisipasi dalam perencanaan serangan terhadap Israel, “ikut serta dalam perencanaan serangan kejam di wilayah Israel pada tanggal 7 Oktober, dan mengirim teroris Nukhbah ke kibbutz dan pos terdepan Nahal Oz pada hari itu.”
3. Israel menghancurkan tempat tinggal
Pengeboman telah menewaskan puluhan orang dan menghancurkan sejumlah bangunan tempat tinggal. Ratusan orang masih terkubur di bawah reruntuhan. Setiap serangan bahkan terhadap sasaran militer yang sah, harus mematuhi prinsip proporsionalitas yang mengharuskan suatu serangan dibatalkan. Kerugian yang diperkirakan akan menimpa warga sipil lebih besar daripada keuntungan militer yang diharapkan.
4. Israel melakukan pengeboman menggunakan fosfor putih
Bom fosfor putih merupakan jenis bom yang di dalamnya menggunakan bahan kimia berupa fosfor putih. Bahan kimia tersebut sangat berbahaya jika bersentuhan dengan manusia. Fosfor putih adalah zat kimia yang tersebar dalam peluru artileri, bom, dan roket yang mudah terbakar saat terkena oksigen. Reaksi kimia tersebut menghasilkan panas yang sangat tinggi hingga 815 derajat Celcius. Human Right Watch, sebuah organisasi internasional yang menyelidiki dan melaporkan pelanggaran Hak Asasi Manusia di seluruh dunia membenarkan penggunaan bahan kimia terlarang tersebut.
5. Israel menyerang rumah ibadah
Serangan udara Israel menargetkan kompleks tempat ibadah di Kota Khan Younis, Gaza tepatnya di Masjid Abu Dhar al-Ghafari. Belal Khaled mengabarkan bahwa serangan tersebut membuat para umat terpaksa menghentikan shalat mereka. Kementerian Dalam Negeri Gaza menyebutkan masjid di Gaza yang hancur akibat serangan Israel bertambah menjadi 59 masjid dan 136 masjid lainnya.
Selain masjid, Israel juga menyerang rumah ibadah di Yerusalem. Pasukan Israel juga memblokir perayaan dengan penghalang jalan dan penghalang di gerbang Kota Tua. Mereka hanya mengizinkan sejumlah kecil orang Kristen dan mereka yang memiliki izin masuk untuk masuk. Atas serangan dan pembatasan ini, Kementerian Luar Negeri Palestina menggambarkannya sebagai 'serangan terang-terangan terhadap kebebasan beribadah. Mereka mengutuk apa yang dikatakan sebagai 'serangan mencolok terhadap status quo politik, sejarah dan hukum yang ada di Yerusalem yang diduduki dan kewajiban Israel sebagai rezim pendudukan di Yerusalem.
(Rahman Asmardika)