Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penembak Jitu Israel Tembak Mati Ibu dan Anak di Dalam Gereja di Gaza

Susi Susanti , Jurnalis-Minggu, 17 Desember 2023 |12:09 WIB
Penembak Jitu Israel Tembak Mati Ibu dan Anak di Dalam Gereja di Gaza
Israel tembak mati ibu dan anak di dalam gereja di Gaza (Foto: EPA-EFE)
A
A
A

GAZA - Seorang penembak jitu Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menembak mati  dua wanita di dalam gereja Paroki Keluarga Kudus di Gaza pada Sabtu (16/12/2023).

Hal ini diungkapkan pernyataan dari Patriarkat Latin Yerusalem, yang mengawasi gereja-gereja Katolik di Siprus, Yordania, Israel, Gaza dan Tepi Barat.

Pernyataan itu mengatakan mayoritas keluarga Kristen di Gaza telah mengungsi di paroki tersebut sejak dimulainya perang.

Kedua wanita tersebut, yang digambarkan sebagai ibu dan anak perempuan, sedang berjalan menuju biara, dan satu orang terbunuh ketika dia mencoba membawa yang lain ke tempat yang aman.

Tujuh orang lainnya tertembak dan terluka dalam serangan itu.

“Tidak ada peringatan yang diberikan, tidak ada pemberitahuan yang diberikan. Mereka ditembak dengan kejam di dalam lingkungan Paroki, di mana tidak ada pihak yang berperang,” lanjut pernyataan itu.

Patriarkat Latin Yerusalem mengatakan bahwa tank Pasukan Pertahanan Israel juga menargetkan Biara Suster Bunda Teresa, yang menampung 54 penyandang disabilitas dan merupakan bagian dari kompleks gereja. Generator di gedung tersebut – yang merupakan satu-satunya sumber listrik saat ini – dan sumber bahan bakarnya, panel surya, dan tangki air telah hancur, katanya, dan roket IDF telah membuat biara tersebut “tidak dapat dihuni.”

CNN telah menghubungi IDF untuk memberikan komentar.

Pada Jumat (15/12/2023), anggota parlemen Inggris Layla Moran mengatakan anggota keluarganya yang berlindung di dalam gereja sangat putus asa dan ketakutan karena kondisinya terus memburuk.

“(Keluarga saya) melaporkan fosfor putih dan tembakan ke dalam kompleks mereka,” katanya.

“Pengumpul sampah dan petugas kebersihan telah ditembak dan mayat mereka tergeletak di luar dan belum dikumpulkan,” lanjutnya.

CNN tidak dapat memverifikasi secara independen kondisi di dalam dan sekitar gereja, maupun tuduhan penggunaan amunisi pembakar, yang dalam beberapa keadaan bisa dianggap ilegal.

Mengutip anggota keluarganya, anggota parlemen Oxford West dan Abingdon itu menambahkan bahwa generator listrik telah berhenti berfungsi di gereja.

Pada 15 November lalu, Moran mengatakan kepada House of Commons Inggris bahwa salah satu anggota keluarganya yang berlindung di gereja telah meninggal.

Sebelumnya, Israel menembak mati tiga sandera Israel secara keliru sambil memegang kain putih.

Pejabat militer Israel mengatakan bahwa kasus tersebut melanggar aturan keterlibatan Israel dan penyelidikan sedang dilakukan di "tingkat tertinggi".

Para sandera – Yotam Haim, 28, Samer Talalka, 22, dan Alon Shamriz, 26 – dibunuh di Shejaiya pada Jumat.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement