Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Alat Penyadap Ditemukan di Kantor Panglima Tertinggi Ukraina, Kyiv Gelar Penyelidikan Kriminal

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 19 Desember 2023 |12:57 WIB
Alat Penyadap Ditemukan di Kantor Panglima Tertinggi Ukraina, Kyiv Gelar Penyelidikan Kriminal
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valery Zaluzhny. (Foto: Reuters)
A
A
A

KYIV - Ukraina telah melancarkan penyelidikan kriminal setelah alat penyadap ditemukan di sebuah kantor yang akan digunakan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Valeriy Zaluzhnyi, kata para pejabat.

Dinas keamanan Ukraina mengatakan pada Minggu, (17/12/2023) melalui aplikasi pesan Telegram bahwa penyelidikan telah dibuka berdasarkan sebuah artikel dalam hukum pidana Ukraina tentang “akuisisi yang melanggar hukum, penjualan, atau penggunaan sarana teknis khusus untuk memperoleh informasi”.

Staf Umum mengatakan pada Senin, (18/12/2023) bahwa “perangkat pendengar” telah dipasang di kantor-kantor yang dimaksudkan untuk pekerjaan panglima tertinggi dan karyawan kantornya.

Zaluzhnyi mengatakan kepada media RBC Ukraina bahwa dia pernah menggunakan kantor tersebut sebelumnya, namun bukan baru-baru ini, dan seharusnya bekerja di sana lagi pada Senin.

"(Saya menganggap ini) sebagai perang. Apa pun bisa terjadi. Investigasi akan membuktikan apa yang terjadi," RBC mengutip Zaluzhnyi, Senin.

Dia membantah pegawai Staf Umum terlibat dalam instalasi tersebut. Ia juga mengaku tidak percaya rahasia negara dibicarakan di kantor.

Layanan keamanan menambahkan bahwa perangkat tersebut - yang awalnya dianggap sebagai bug oleh media lokal - berdasarkan informasi awal dianggap "dalam keadaan tidak beroperasi", dan tidak ada sarana penyimpanan informasi atau transmisi rekaman audio jarak jauh yang ditemukan.

“Kami menekankan bahwa perangkat itu ditemukan tidak secara langsung di kantor Valeriy Zaluzhnyi tetapi di salah satu ruangan yang mungkin digunakannya di masa depan untuk bekerja,” kata layanan tersebut.

Zaluzhnyi disebut-sebut sebagai salah satu target perombakan jajaran tinggi militer setelah hubungan dengan Presiden Volodymyr Zelenskiy memburuk, yang tidak setuju dengan pandangannya mengenai perang yang telah berlangsung selama 21 bulan melawan Rusia.

Dalam sebuah esai yang diterbitkan bulan lalu di The Economist, Zaluzhnyi menulis bahwa perang sedang memasuki tahap penurunan kekuatan yang dapat menguntungkan Moskow dan memungkinkannya membangun kembali kekuatan militernya.

Presiden Trump tidak setuju dengan anggapan bahwa perang tersebut akan menemui jalan buntu.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement