RUSIA - Perang Rusia-Ukraina masih terus berlanjut dan kian memanas. Kedua pihak pihak masih terus berperang di wilayah timur dan selatan Ukraina.
Aksi dimulai dengan adanya konflik pembebasan atau perang revolusioner yang dilakukan oleh suatu negara untuk membebaskan rakyat negara lain dengan alasan etnis atau ideologis.
Selain mengirimkan senjata dan menyambut jutaan pengungsi Ukraina, mereka juga merupakan pendukung paling keras Ukraina di negara-negara Barat, yang mendorong tindakan keras terhadap Moskow di tengah keengganan negara-negara seperti Prancis dan Jerman.
Namun ketika para pemimpin dari beberapa negara sekutu ini menghadapi persaingan dalam pemilihan umum atau tantangan dalam negeri lainnya, dan pemerintah merasa khawatir mengenai dampak bergabungnya Ukraina ke dalam Uni Eropa, dukungan tersebut mulai goyah.
Perang tersebut membuat beberapa negara di dunia menjadi simpatisan dalam memberi bantuan militer serta bantuan dana ke negara Ukraina.
Berikut 3 negara yang hentikan dukungan militer ke Ukraina:
1. Slovakia
Mengutip App News, Presiden Slovakia menolak rencana pemerintah sementara negaranya untuk mengirimkan bantuan militer lebih lanjut ke Ukraina dengan mengatakan bahwa Ukraina tidak mempunyai wewenang dan pihak-pihak yang menentang dukungan tersebut sedang dalam pembicaraan untuk membentuk pemerintahan.
Kantor kepresidenan mengatakan bahwa Zuzana Caputova yang merupakan pendukung setia Ukraina mengunjungi Kyiv dua kali sejak dimulainya invasi Rusia belum mengubah pandangannya mengenai perlunya bantuan militer bagi Ukraina.
Slovakia telah menjadi pendukung utama Ukraina, menyumbangkan senjata, termasuk armada jet tempur MiG-29 era Soviet. Pemerintahan sementara berencana mengirim amunisi ke angkatan bersenjata Ukraina dan melatih tentara Ukraina dalam melakukan pembersihan ranjau.
2. Polandia
Mengutip PBS Newshour, Perdana Menteri Polandia mengatakan negaranya tidak lagi mengirimkan senjata ke Ukraina karena perselisihan perdagangan antara negara-negara tetangga meningkat.
Perdana Menteri Mateusz Morawiecki mengatakan bahwa Polandia “tidak lagi mentransfer senjata apapun ke Ukraina karena kami sekarang mempersenjatai diri dengan senjata paling modern” dalam rencana modernisasi militer yang dipicu oleh ketakutan akan agresi Rusia di wilayah tersebut.
Perselisihan Polandia-Ukraina terjadi ketika pasukan Ukraina membuat kemajuan yang lambat dalam menerobos garis pertempuran Rusia dalam serangan balasan yang tidak bergerak secepat atau sebaik yang diharapkan. Para pemimpin Kyiv sedang melobi pengembangan senjata canggih baru, termasuk rudal jarak jauh.
3. Amerika Serikat
Mengutip RT.com, Senat AS tidak akan menyetujui paket bantuan luar negeri baru yang besar tahun ini, termasuk sekitar USD 60 miliar atau setara dengan Rp931 triliun untuk Ukraina, setelah gagal mencapai kesepakatan mengenai keamanan perbatasan dalam negeri, demikian diumumkan para anggota parlemen terkemuka.
Ketua DPR Mike Johnson telah meminta Gedung Putih untuk menyajikan rencana yang jelas tentang bagaimana mengucurkan lebih banyak uang ke Ukraina akan membantu negara tersebut menang dalam konflik dengan Rusia.
(Susi Susanti)