Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Agama Warga Negara Myanmar dan Persentasenya

Salsabila Fitirah Puteri , Jurnalis-Jum'at, 22 Desember 2023 |14:14 WIB
Agama Warga Negara Myanmar dan Persentasenya
Agama warga negara Myanmar dan persentasenya (Foto: Reuters)
A
A
A

NAYPYIDAW - Myanmar merupakan negara yang terletak di Asia Tenggara dengan nama resmi Republik Persatuan Myanmar.

Sebelumnya Myanmar dikenal sebagai Burma hingga 1989. Sebagai negara terbesar di Daratan Asia Tenggara, Myanmar memiliki populasi sekitar 55 juta jiwa.

Dilansir dari Wikipedia, Naypyidaw adalah ibu kota negara Myanmar. Sedangkan Yangon, yang sebelumnya bernama Rangoon, merupakan kota terbesarnya.

Myanmar merupakan negara yang kental dengan pengaruh Buddha. Negara ini sekitar 80% penduduknya menganut agama Buddha.

Agama Buddha yang mendominasi ini sangat terlihat dari setiap tempat, patung, pagoda, dan biara yang bercorak Buddha menjadi bagian tak terpisahkan.

Meskipun berada di antara Cina dan India, Myanmar terus berkembang dengan karakteristik budaya yang unik, di mana biara Buddha menjadi pusat kehidupan masyarakat.

Hal ini mencerminkan kekaguman terhadap budaya Myanmar yang sejalan dengan ajaran Buddha.

Kehidupan beragama sangat sakral bagi penganut Buddha, tercermin dalam ritual sehari-hari yang terikat pada ajaran Buddha, termasuk dalam sistem kalender Myanmar yang menetapkan bulan-bulan puasa dari Juli hingga Oktober.

Sebagian besar penduduk di Myanmar menerapkan lima ajaran dasar Buddha dalam kehidupan sehari-hari, dengan menjunjung tinggi kebebasan dari diskriminasi suku atau jenis kelamin.

Kesejahteraan, kesempatan, dan perlakuan yang adil di mata hukum maupun dalam kehidupan sehari-hari diakui sebagai hak setiap individu.

Dalam sejarahnya, peran wanita di Myanmar lebih besar dibandingkan dengan tradisi masyarakat barat, dengan hak kepemilikan kekayaan dan kebebasan beraktivitas ekonomi.

Wanita di Myanmar menikmati kesetaraan status dengan pria, dan ketika menikah, mereka tidak diwajibkan untuk mengganti nama keluarga dengan nama suami.

Menurut website resmi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, pasal 361 Konstitusi menyatakan pengakuan terhadap posisi khusus agama Buddha sebagai keyakinan mayoritas warga Persatuan.

Berdasarkan sensus pemerintah Burma tahun 2016, agama Buddha mendominasi dengan 88% populasi, utamanya diikuti oleh kelompok etnis Bamar, Rakhine, Shan, Mon, dan Tionghoa.

Namun tidak hanya penganut agama Buddha, Myanmar juga memberikan kebebasan beragama.

Terdapat juga penganut agama lain, seperti Kristen, Muslim, Hindu, dan Animisme yang tercermin dalam ragam bangunan keagamaan di kota-kota besar.

Menurut Cultural Atlas, mayoritas penduduk Myanmar menganut agama Buddha (87,9%), sementara terdapat minoritas Kristen (6,2%) dan Muslim (4,3%), serta sebagian kecil penganut Animisme (0,8%) dan Hindu (0,5%).

Namun dalam Sensus tahun 2014, etnis Rohingya tidak termasuk dalam daftar tersebut.

LSM dan pemerintah sipil sebelumnya memperkirakan bahwa populasi Muslim Rohingya, mayoritas beragama Sunni, mencapai sekitar 1,1 juta jiwa sebelum Oktober 2016.

Secara umum, identitas agama di Myanmar sering terkait dengan asal etnis seseorang. Orang Bamar umumnya menganut agama Buddha, sementara penganut agama minoritas biasanya berasal dari kelompok etnis minoritas.

Kekristenan mendominasi di kalangan kelompok etnis Kachin, Chin, dan Naga. Penganut Kristen juga banyak di kalangan suku Karen dan Karenni, meskipun beberapa dari mereka mengamalkan agama Buddha, Animisme, atau Islam.

Sedangkan Islam tersebar luas di antara etnis India, Kaman, Rohingya, dan beberapa orang Bamar.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement