Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Zulhas Dilaporkan ke Mabes Polri hingga Bawaslu Buntut Kontroversi Candaannya

Arie Dwi Satrio , Jurnalis-Jum'at, 22 Desember 2023 |17:56 WIB
Zulhas Dilaporkan ke Mabes Polri hingga Bawaslu Buntut Kontroversi Candaannya
Illustrasi (foto: dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Zulhas dilaporkan ke Mabes Polri hingga Bawaslu berkaitan dengan guyonan atau candaannya yang menyinggung tata cara sholat.

Zulhas dilaporkan ke Mabes Polri hingga Bawaslu oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yusuf pada Kamis, 21 Desember 2023. Direktur LBH Yusuf Mirza Zulkarnaen menilai bahwa Zulhas telah melanggar aturan di dalam Undang-Undang Pemilu serta UU ITE.

"Kami menilai Zulkifli Hasan melanggar kedua hal tersebut, sebagaimana diatur pada UU Pemilu, UU ITE, dan ketentuan pada KUHP," ujar Mirza Zulkarnaen kepada wartawan dikutip Jumat (22/12/2023).

Mirza menerangkan, Zulhas sempat mengisi pidato di forum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) daersh Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa, 19 Desember 2023. Zulhas menyinggung soal perubahan sikap masyarakat di tahun politik, sehingga masyarakat enggan mengucapkan kata 'Amin' setelah imam membaca surat Alfatihah.

Berdasarkan hasil penelusuran Mirza, Zulhas juga mengatakan bahwa masyarakat tidak mau menunjukkan jari telunjuk saat duduk tahiyat awal dan akhir. Sebab, kata Mirza, gerakan tersebut dianggap identik dengan simbol paslon capres-cawapres nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan dan A Muhaimin Iskandar.

"Perbuatan dan pernyataan Bapak Zulhas selaku Menteri Perdagangan masuk dalam kategori kampanye sebagaimana ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, sebagaimana diubah terakhir dengan UU Nomor 7 Tahun 2023 Tentang Pemilihan Umum," jelas Mirza.

Dalam melakukan kampanye, menurut Mirza, seorang menteri wajib mengantongi surat cuti. Tak hanya itu, sambungnya, seorang menteri juga tidak boleh menggunakan program kementerian mereka untuk kepentingan paslon.

"Selain itu, pejabat negara dilarang mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap peserta pemilu, sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye," tegas Mirza.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno mengklarifikasi soal pernyataan Zulhas yang kini menuai kontroversi. Ia menjelaskan bahwa pernyataan Zulhas didasari temuan di masyarakat. Salah satu contohnya adalah ketika bacaan sholat diasosiasikan pada pasangan tertentu. Eddy mengklaim, pernyataan Zulhas juga serupa dengan ceramah ulama seperti Ustad Adi Hidayat dan Ustad Abdul Somad.

"Misalnya ketika ada yang melafadzkan Amiin nanti justru dirujuk atau diasosiasikan dengan salah satu capres. Karena itu akhirnya memilih untuk melafadzkan Amiin dalam hati. Rupanya gejala unik ini juga pernah diceritakan oleh dua ulama kondang seperti Ust. Adi Hidayat dan Ust. Abdul Somad sebelumnya" kata Eddy dalam keterangan resminya, Rabu (20/12/2023).

Kendati demikian, Eddy menegaskan, Zulhas tak pernah terbesit untuk menyampaikan humor dalam pernyataan tersebut, apalagi melecehkan agama Islam.

"Pak Zulhas hanya menyampaikan cerita yang ia dengar dan temukan di masyarakat. Jadi bukan sesuatu yang mengada-ada apalagi melecehkan. Sama sekali tidak dan karenanya harus diluruskan, karena kami menduga telah dikemas dan diviralkan secara negatif oleh oknum-oknum tertentu" ucapnya.

Senada dengan Eddy, Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mengklaim, pernyataan Zulhas juga sama sepeeti ulama kondang yakni Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat. Ia justru mengklaim, pernyataan Zulhas mencuplik dari ceramah kedua tokoh agama tersebut.

"Bang Zulhas itu kagum dengan kedua ustaz tersebut. Dia menganggap mereka adalah guru-guru terbaik. Lalu, bahan ceramah mereka dikutip. Itulah yang disampaikannya dalam video tersebut,” ujar Saleh.

Kendati demikian, Saleh menilai, video pidato Zulhas yang viral di medsos tak diberi pemaknaan lengkap. Jika video tersebut diikuti secara keseluruhan, kata Saleh, sejatinya Zulhas ingin mengajak semua pihak untuk menjaga agar pilpres tetap teduh, tertib, aman, dan damai.

"Bang Zulhas itu kan memberi contoh agar mudah dipahami masyarakat. Nah, yang gampang diingat mungkin ya pada akhir bacaan surat Al-Fatihah. Termasuk gerakan jari pada saat tahiyat. Dalam konteks ini, bang Zulhas mengingatkan bahwa tarikan politik begitu luar biasa. Dia khawatir, umat terpecah,” ujar Saleh.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement