Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ganjar Sambangi Petani Indramayu, Lagi-Lagi Pupuk Jadi Keluhan Sebabkan Penurunan Produksi

Ikhsan Permana , Jurnalis-Sabtu, 23 Desember 2023 |19:27 WIB
 Ganjar Sambangi Petani Indramayu, Lagi-Lagi Pupuk Jadi Keluhan Sebabkan Penurunan Produksi
Capres Nomor urut 3, Ganjar Pranowo (foto: dok ist)
A
A
A

JAKARTA - Pupuk masih menjadi persoalan yang dikeluhkan petani di beberapa daerah di Indonesia. Keluhan soal pupuk kembali terungkap saat calon presiden (capres) nomor urut 3 yang didukung oleh Partai Perindo Ganjar Pranowo menemui para petani dan kelompok wanita tani (KWT) di Indramayu, Jawa Barat.

Akibat sulitnya memperoleh pupuk tersebut, para petani mengaku mengalami penurunan produksi, yang seharusnya satu hektare bisa menghasilkan sedikitnya enam kwintal, kini hanya 3-4 kwintal saja. Akibatnya, para petani di lapangan kerap diminta untuk membeli pupuk non subsidi.

“Jadi kita kembali ngecek ke lapangan, dan pupuk ternyata masih menjadi masalah dan selalu dikeluhkan. Keluhannya sama di setiap saya berkunjung berdiskusi dengan petani. Saya makin yakin kalau data petani mesti beres, cara penyalurannya nanti harus tertutup dan jumlahnya ditambah,” kata Ganjar dalam keterangannya, Sabtu (23/12/2023).

Ganjar juga menegaskan bahwa subsidi harus tetap berjalan. Tanpa adanya subsidi, kata dia, petani tidak akan mempunyai kemampuan tinggi, ditambah lagi jumlah petani yang memiliki lahan sendiri jumlahnya kecil, maka harus dikonsolidasikan menjadi satu kelompok. Di sisi lain Ganjar menekankan bahwa diperlukan juga perbaikan pada data petani.

“Subsidi harus tetap jalan, karena petani ini kelasnya kan individual yang kecil, kepemilikannya kan juga sangat kecil sekali. Maka mesti dikonsolidasikan menjadi kelompok. Maka saya sarankan tadi potan-gapotan plus koperasinya,” ujar Ganjar.

Selain pupuk, masalah lainnya yang dikeluhkan adalah mengenai penangkaran benih seperti yang diungkapkan KWT Jatibarang. Mereka mengeluhkan minimnya sarana dan prasarana pendukung, seperti alat penggilingan padi, alat pengering pada dan gudang. Belum lagi untuk menopang pendapatan para petani, KWT menyinggung usaha lain yang bisa dikembangkan dari penangkaran benih tersebut. Ini artinya, butuh dukungan permodalan dari perbankan.

“Saya melihat kelompok wanita tani tadi ternyata punya kemampuan penangkaran benih, hanya mereka butuh pendampingan sampai bisa mendapat sertifikasi, agar benihnya bisa bersaing di pasar, sampai dengan penjualannya lah,” tutur Ganjar.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement