Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sejarah Kelam AS, Satu-satunya Negara di Dunia yang Pernah Gunakan Bom Atom untuk Serang Negara Lain

Ludwina Andhara Herawati , Jurnalis-Sabtu, 30 Desember 2023 |19:32 WIB
Sejarah Kelam AS, Satu-satunya Negara di Dunia yang Pernah Gunakan Bom Atom untuk Serang Negara Lain
Sejarah kelam AS, satu-satunya negara yang pernah gunakan bom atom untuk serang negara lain (Foto: Freepik)
A
A
A

NEW YORK - Bom atom atau nuklir merupakan senjata yang menggunakan reaksi nuklir sebagai sumber energi ledakan. Para ilmuan mengembangkan senjata ini pada Perang Dunia II. Setelah perang tersebut dan selama Perang Dingin, Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet bersaing dan berlomba senjata nuklir global.

AS merupakan negara produsen senjata nuklir pertama, dan satu-satunya yang telah menggunakannya dalam pertempuran. Pertempuran yang menggunakan bom atom yakni Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II.

Melansir Britannica, selama Perang Dunia II, serangan bom Amerika di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945, menjadi gambaran dasyatnya bom atom tersebut. Ledakan mengakibatkan puluhan ribu orang tewas, dan sebagian meninggal karena keracunan radiasi.

Bom atom atau senjata nuklir pertama kali dikembangkan AS oleh Presiden ke-32, Franklin Delano Roosevelt pada 1939. Senjata ini dikembangkan karena sedang berlomba dengan Nazi Jerman.

Bom atom dirancang pada proyek yang berkaitan dengan perkembangan teknologi alat perang. Proyek tersebut bernama Manhattan. Proyek ini dikembangkan pada Perang Dunia II yang dilakukan AS, dibantu Kanada dan Britania Raya.

Delapan bulan sebelum Perang Dunia II merupakan titik pencarian sejenis energi atom. Ilmuan asal Jerman, Otto Hahn dan Fritz Strassmann, mengikuti petunjuk Irene Joliot Curie dan Pavle Savic di Perancis, membuktikan bahwa pemboman uranium dengan neutron menghasilkan radioisotop barium, lantanum, dan unsur-unsur lain dari tengah bumi.

Dua ilmuan asal Yahudi, Lise Meitner dan Otto Frisch menyampaikan penemuan penting ini kepada fisikawan Denmark, Niels Bohr di Kopenhagen.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement