JAKARTA - Mataram Islam di bawah kekuasaan Panembahan Senopati terus mencoba memperluas wilayah kerajaannya.
Ekspansi wilayah pun dilakukan secara besar-besaran ke timur dari Mataram. Tak sedikit politik ekspansi membuat konflik antara Mataram dengan wilayah yang menjadi target penaklukannya muncul.
Hampir seluruh wilayah di Jawa bagian tengah dan timur tunduk di bawah Mataram, kecuali Blambangan, yang tetap bertahan lantaran belum memeluk agama islam, sebagaimana dicita - citakan Panembahan Senopati.
Ekspansi Kerajaan Mataram ketika memasuki abad ke-17 ada tiga kekuatan yang muncul menjadi kekuatan besar.
Tiga kekuatan ini sebagaimana "Tuah Bumi Mataram : Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II" tulisan Peri Mardiyono, yakni Kesultanan Banten di Jawa Barat, Kesultanan Mataram di pedalaman Jawa Tengah, dan Kadipaten Surabaya di pesisir Jawa Timur.
Alhasil Panembahan Senopati mencanangkan target ekspansi ke Surabaya. Ini dikarenakan Adipati Surabaya saat itu dipandang sebagai penguasa yang paling tangguh, dan memiliki banyak daerah bawahan.
Penaklukan Surabaya dianggap secara otomatis daerah - daerah lain di bawah kekuasaan Surabaya menjadi kekuasaan Mataram. Sebelum penaklukan Mataram dan Surabaya, adalah dua kerajaan yang saling bersaing untuk memperebutkan kekuasaan di Jawa Tengah.