Pada 2022, kelompok militan Muslim Sunni ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di tempat suci Syiah di Iran yang menewaskan 15 orang.
Serangan sebelumnya yang diklaim oleh kelompok tersebut termasuk pemboman kembar yang mematikan pada 2017 yang menargetkan parlemen Iran dan makam pendiri Republik Islam Ayatollah Ruhollah Khomeini. Militan Baluchi dan separatis etnis Arab juga melancarkan serangan di Iran.
Pembunuhan Soleimani oleh AS pada 3 Januari 2020, serangan pesawat tak berawak di bandara Baghdad dan pembalasan Teheran dengan menyerang dua pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS membuat Amerika Serikat dan Iran semakin dekat dengan konflik besar-besaran.
Sebagai komandan utama pasukan elit Quds, cabang Korps Garda Revolusi (IRGC) Iran di luar negeri, Soleimani menjalankan operasi rahasia di luar negeri dan merupakan tokoh kunci dalam kampanye jangka panjang Iran untuk mengusir pasukan AS dari Timur Tengah.
Ketegangan antara Iran dan Israel, bersama dengan sekutunya Amerika Serikat, telah mencapai titik tertinggi baru akibat perang Israel terhadap militan Hamas yang didukung Iran di Gaza sebagai pembalasan atas serangan mereka pada 7 Oktober di Israel selatan.
(Rahman Asmardika)