Para biksu tersebut mengikuti tindakan biksu abad kesembilan bernama Kūkai, yang mendirikan aliran Buddha tertentu. Pada abad kesebelas, biografi Kūkai muncul, yang menyatakan bahwa, setelah meninggal, biksu tersebut tidak mati sama sekali, tetapi hanya merangkak ke dalam makamnya dan memasuki keadaan meditasi yang begitu dalam sehingga menyebabkan "mati suri".
Menurut tulisannya, Kūkai akan muncul dalam 5,67 juta tahun untuk mengantarkan jiwa menuju nirwana. Tujuannya adalah untuk menghindari kematian dan mencapai keadaan meditasi abadi.
Pada akhir abad ke-19, pemerintah Jepang melarang praktik mumifikasi diri karena dianggap biadab dan terbelakang. Namun, diduga hal itu berlanjut hingga abad kedua puluh.
(Rahman Asmardika)