Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polisi Bongkar Ekspor Kadal dan Reptil Senilai Rp12 Miliar dari 4 Tersangka Penyelundup

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 09 Januari 2024 |16:03 WIB
Polisi Bongkar Ekspor Kadal dan Reptil Senilai Rp12 Miliar dari 4 Tersangka Penyelundup
Polisi Australia bongkar ekspor kadal dan reptil senilai Rp12 miliar dari 4 tersangka penyelundup (Foto: NSW Police)
A
A
A

PERTH Polisi di Australia telah membongkar apa yang mereka yakini sebagai jaringan penyelundupan yang berupaya mengekspor kadal dan reptil asli senilai lebih dari 1,2 juta dolar Australia (USD800.000) atau Rp12 miliar ke Hong Kong.

Kepolisian New South Wales (NSW) dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Senin (8/1/2024), tiga pria, berusia 54, 59 dan 31 tahun, serta seorang wanita, berusia 41 tahun, ditangkap di Sydney sebagai bagian dari penyelidikan.

Pernyataan itu mengatakan Detektif Raptor Squad telah membongkar sindikat kriminal yang diduga berupaya mengekspor kadal dan reptil asli Australia senilai lebih dari USD1 juta ke Hong Kong. Berdasarkan rata-rata USD5000 per kadal, nilai total reptil yang disita oleh polisi adalah sekitar USD1,2 juta.

Kadal tersebut berharga rata-rata 5.000 dolar Australia (USD3.350) per ekor.

Operasi tersebut dimulai pada September 2023, ketika sembilan paket berisi 59 ekor kadal hidup dihentikan dalam perjalanan menuju Hong Kong.

Keempat tersangka anggota kelompok tersebut dijadwalkan hadir di pengadilan pada Januari.

“Polisi akan mendakwa di pengadilan bahwa kelompok kriminal tersebut menangkap kadal hidup dan reptil asli Australia untuk diekspor demi keuntungan ke Hong Kong,” kata pernyataan polisi.

“Hewan-hewan itu disimpan dalam kondisi yang buruk dan diikat dalam wadah kecil ketika dikemas untuk dikirim,” tambahnya.

Polisi mengatakan petugas menemukan total 257 ekor kadal dan tiga ular selama penyelidikan, baik dalam paket maupun di alamat yang digunakan kelompok tersebut.

“Reptil tersebut dibawa ke berbagai kebun binatang dan taman margasatwa untuk diperiksa oleh dokter hewan sebelum dilepaskan kembali ke alam liar,” tambah pernyataan itu.

Pihak berwenang di Sri Lanka telah menyita 200 kalajengking hidup dari seorang pria Tiongkok ketika ia berusaha menyelundupkannya ke luar negeri di Bandara Kolombo.

Polisi memperkirakan masing-masing kadal itu berharga sekitar 5.000 dolar Australia (USD3.350), sehingga totalnya sekitar 1,285 juta dolar Australia (USD860.000).

Polisi tidak menjelaskan mengapa kadal tersebut diduga diselundupkan, namun Hong Kong telah lama dianggap sebagai pusat perdagangan satwa liar ilegal karena pelabuhannya yang sibuk dan statusnya sebagai pintu gerbang ke Tiongkok daratan.

Dana Margasatwa Dunia (WWF) Hong Kong juga mengatakan bahwa “hewan peliharaan eksotik menjadi semakin populer” di wilayah semi-otonom Tiongkok.

“Spesies langka penyu dan kura-kura, ular, kadal, burung beo, sugar glider, landak, kalajengking dan banyak lainnya, diperdagangkan sebagai hewan peliharaan,” kata badan amal tersebut di situsnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement