Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Periskop 2024: Bencana Alam Masih Mengintai Indonesia, Waspadalah!

Arief Setyadi , Jurnalis-Rabu, 10 Januari 2024 |06:24 WIB
Periskop 2024: Bencana Alam Masih Mengintai Indonesia, Waspadalah!
Banjir di Kerinci, Jambi (Foto: Nanang Fahrurozi)
A
A
A

Kemudian, wilayah Indonesia dilewati Sabuk Alpide adalah sabuk seismik dan sabuk orogenik yang mencakup jajaran pegunungan yang membentang hingga lebih dari 15.000 km. Hal ini membuat Indonesia rawan terjadi gempa.

Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) sebelumnya juga telah mewanti-wanti untuk mewaspadai adanya bencana hidrometorologi basah saat memasukan awal 2024. Bahkan, BNPB mengklaim sudah siap menghadapinya.

“Jika bencana sudah terjadi segera tetapkan status Tanggap Darurat, namun kita bisa mengantisipasi sebelum bencana terjadi. Untuk itu, daerah-daerah yang diprediksi akan mengalami bencana hidrometeorologi basah bisa mengeluarkan surat siaga darurat,”

Hal tersebut diungkapkan Kepala BNPB Suharyanto saat memimpin Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Nasional Menghadapi Bencana Periode Natal dan Tahun Baru 2024 pada Kamis 21 Desember 2023 silam.

Bencana Awal Tahun

Imbauan BNPB untuk siaga dalam menghadapi bencana kejadian. Tercatat ada 24 kejadian bencana alam sudah terjadi di awal 2024.

Curah hujan di awal tahun intensitasnya tinggi. BMKG pun memprakirakan, bahwa potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia perlu diwaspadai selama periode akhir 2023 hingga awal Januari 2024.

Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto mengungkapkan, adanya Monsun Asia Musim Dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan mulai menunjukkan dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia. Hal tersebut membuat pertumbuhan awan hujan di periode Januari ini diprediksikan cukup intens.

Bukan hanya itu, adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini sudah mulai memasuki wilayah Indonesia. Bahkan, dalam sepekan ke depan secara tidak langsung dapat memicu peningkatan potensi hujan sedang-lebat di beberapa wilayah.

Setidaknya masyarakat di berbagai wilayah perlu diwaspadai potensi hujan intensitas hingga lebat periode 3-10 Januari 2024. Namun, puncak musim hujan diketahui berlangsung pada Januari-Februari 2024.

“Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktivitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia bagian barat dan cukup bertahan hingga 5 hari ke depan. Sementara itu, faktor dinamika lain yang turut memperkuat potensi tersebut adalah terbentuknya pola pertemuan angin dan belokan angin di sekitar wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan,” ujar Rabu 3 Januari 2024.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement