GAZA - Ketika Amerika Serikat (AS), Qatar dan Mesir mencoba melakukan mediasi gara perang di Gaza bisa dihentikan, Hamas menuntut Israel mengakhiri perang dan menarik pasukannya sebelum para sandera dibebaskan.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak kesepakatan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu sama saja dengan menyerah kepada “monster” dan berarti tentara “jatuh sia-sia”.
Namun pada Senin (22/1/2024) malam, situs berita AS, Axios, mengutip dua pejabat AS yang mengatakan bahwa Israel telah memberikan proposal kepada Hamas yang mencakup jeda dua bulan dalam pertempuran sebagai imbalan atas pembebasan bertahap seluruh sandera yang tersisa di Gaza.
Pihak berwenang Israel mengatakan orang-orang bersenjata Hamas menyandera sekitar 250 orang dan membunuh 1.300 lainnya ketika mereka melakukan serangan lintas batas yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
Setidaknya 25.295 orang telah terbunuh di Gaza sejak militer Israel melancarkan kampanye udara dan darat skala besar sebagai tanggapan, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas. Lebih banyak lagi yang diyakini tewas di bawah reruntuhan.
Sementara itu, sejumlah keluarga sandera di Israel menginterupsi pertemuan komite keuangan di parlemen Israel di Yerusalem, untuk meminta pemerintah berbuat lebih banyak guna menjamin pembebasan mereka.
"Kami tidak akan membiarkan Anda bernapas sampai anak-anak kami kembali,” terangnya.
Pada Minggu (21/1/2024), militer Israel mengatakan telah menemukan kompleks bawah tanah di kota tempat sekitar 20 sandera Israel diyakini telah disandera.
Seperti diketahui, lusinan orang dilaporkan tewas dalam serangan intensif Israel terhadap Khan Younis di Jalur Gaza selatan, ketika pertempuran antara tentara dan pejuang Hamas berkecamuk di lapangan.
Warga mengatakan tank-tank telah mengepung sebuah rumah sakit dan universitas tempat ribuan pengungsi berlindung. Ambulans juga terjebak dan tidak dapat menjangkau korban luka.
Khan Younis baru-baru ini menjadi fokus pasukan Israel, karena diyakini jika para komandan tinggi Hamas bersembunyi di sana.
Pada Senin (22/1/2024), tank-tank Israel dilaporkan telah maju ke wilayah barat Khan Younis dan mendekati dua rumah sakit utama kota itu setelah pemboman besar-besaran pada malam hari.
(Susi Susanti)