GAZA – Amerika Serikat (AS) menghentikan sementara pendanaan untuk badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Palestina, UNRWA, atas tuduhan keterlibatan staf dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
UNRWA mengatakan pihaknya telah memecat beberapa orang dan memerintahkan penyelidikan terhadap informasi yang diberikan oleh Israel.
Saat mengumumkan keputusannya untuk menghentikan sementara pendanaan, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya "sangat terganggu" dengan tuduhan keterlibatan staf PBB dalam serangan tersebut.
Seperti diketahui, serangan Hamas menewaskan 1.300 orang, sebagian besar warga sipil, dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
250 orang lainnya disandera. Peristiwa tersebut memicu serangan balasan Israel terhadap Hamas di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 26.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.
Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini mengatakan, pada Jumat (26/1/2024) bahwa Israel telah memberikan organisasinya informasi tentang dugaan keterlibatan beberapa pegawai UNRWA dalam serangan mengerikan terhadap Israel pada 7 Oktober.
Dia mengatakan UNRWA telah menempatkan sejumlah pegawainya untuk diselidiki dan memutuskan hubungan dengan mereka.
Seorang penasihat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu Mark Regev mengatakan kepada BBC bahwa serangan Hamas pada 7 Oktober melibatkan "orang-orang yang digaji [UNRWA]".
Regev mengatakan ada informasi yang menunjukkan para guru yang bekerja di sekolah UNRWA “secara terbuka merayakan” serangan 7 Oktober.
Dia juga merujuk pada seorang sandera Israel yang, ketika dia dibebaskan, mengatakan bahwa dia telah ditahan di rumah seseorang yang bekerja untuk UNRWA.
“Mereka memiliki serikat pekerja yang dikendalikan oleh Hamas dan saya pikir ini saatnya PBB menyelidiki hubungan antara UNRWA dan Hamas,” tambahnya.
(Susi Susanti)