"Maka, kalau sampai ada yang mengarani, bahwa Nahdlatul Ulama membuat keputusan tanpa pertimbangan syariat dan fiqih, berarti dia tidak mengetahui, tidak mengenal, tidak memahami hakikat Nahdlatul Ulama," tuturnya.
Walaupun, sambungnya, yang mengatakan itu orang yang ngakunya pernah jadi pengurus Nahdlatul Ulama.
(Angkasa Yudhistira)