"Sekitar Pukul 23.00 WIB, mobil bisa dievakuasi dari timbunan tanah longsor serta mobil yang terseret ke sungai bisa dikeluarkan,"ungkap Walpon Baringbing kepada MPI, Minggu (4/2/2024).
Sedangkan ke-3 korban penumpang mobil yang terseret ke sungai, tutur Walpon Baringbing, langsung dievakuasi dan korban sempat di bawa ke Puskesmas terdekat.
Menurut Walpon Baringbing, longsor terjadi diakibatkan curah hujan yang saat itu tinggi, yakni mulai siang hingga malam hari. Pertama sekali terjadi longsor di kilometer 25 Desa Pagaran Pisang. Karena tanah menutup seluruh badan jalan, lalu ke-7 mobil yang mau melintas menuju Kabupaten Tapanuli Tengah berhenti di pinggir jalan menunggu ada perbaikan jalan.
"Sekitar 1 jam berhenti, tiba-tiba gunung yang di sebelah kanan jalan tempat mobil parkir, longsor kembali dan menimpa ke 6 mobil tersebut serta mendorong 1 unit mobil ke sebelah kiri hingga ke sungai yang ada di bawah jalan. Saat mobil parkir menunggu ada bantuan, penumpang ke-6 mobil yang parkir, keluar dan berhenti di sebuah warung di dekat kejadian,"kata Walpon Baringbing.
Sedangkan penumpang mobil yang terseret ke sungai, ujar Walpon Baringbing, tetap berada di dalam mobil, karena hujan sangat deras menunggu ada bantuan penanggulangan. Namun, penumpang ke-6 mobil yang tertimpa tanah longsor, selamat karena sempat keluar dari mobilnya.
Selain ke-7 mobil yang menjadi korban tanah longsor tersebut, 1 unit rumah juga tertimpa tanah dan pemilik rumah, yaitu S.M (53) mengalami luka berat dan dibawa ke Rumah Sakit Kodya Sibolga.
Sekitar Pukul 23.30 WIB, pungkas Walpon Baringbing, atas kerja keras pihak Kepolisian dan TNI, jalan sudah mulai dilalui dengan satu arah, namun tetap dalam penjagaan petugas Kepolisian. Hingga kini arus lalu lintas masih tetap satu arah, karena jalan timbunan tanah longsor masih belum sepenuhnya bersih.
(Khafid Mardiyansyah)