Kendati demikian, selat ini dikenal sebagai wilayah paling rawan di dunia. Hal ini dikarenakan banyaknya insiden pembajakan, yang menjadi ancaman bagi pelaut yang melintas.
Pada 2022, Kamar Dagang Internasional memberi 37 laporan terkait pembajakan dan perampokan bersenjata terhadap kapal. Sebagian besar kecelakaan tersebut terjadi di perairan Asia Tenggara.
Walaupun demikian, Selat Malaka terus memainkan peran penting dalam pelayaran global, khususnya perdagangan energi, seiring perkembangan globalisasi yang mendorong pasar global semakin terintegrasi, berdasarkan ICAS.
(Susi Susanti)