Penyelidik Rusia mengatakan pekan lalu bahwa mereka memiliki bukti yang menunjukkan bahwa militer Ukraina menembak jatuh pesawat angkut militer tersebut dengan rudal permukaan-ke-udara Patriot buatan AS.
Rusia meminta DK PBB bertemu pada Selasa (6/2/2024) setelah mengatakan Ukraina menewaskan sedikitnya 28 orang ketika menggunakan roket yang dipasok Barat untuk menyerang sebuah toko roti dan restoran pada Sabtu (3/2/2024) di Ukraina timur yang dikuasai Rusia.
Diplomat senior Ukraina di PBB, Serhii Dvornyk, menuduh Rusia menyalahgunakan DK PBB untuk menyebarkan informasi palsu.
Wood mengatakan AS tidak dapat memverifikasi informasi tersebut secara independen dan menyalahkan kurangnya pemberitaan media independen, namun ia menyesalkan banyaknya korban sipil.
“Untuk lebih jelasnya, Rusia adalah satu-satunya agresor dalam perang ini, dan satu-satunya yang dapat mengakhiri perang ini saat ini,” tegasnya.
(Susi Susanti)